"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Sabtu, 07 April 2012

Kiat menyiapkan calon pengusaha muda mandiri



Dari pengalaman saya membimbing siswa kelas wirausaha ternyata konsep memandang kehidupan sebagai sesuatu yang rahasia nampak jelas tergambar, hal ini terlihat kesiapan untuk menjadi pelaku usaha alias wirausaha ternyata masih dalam hitungan angan angan , karena mereka masih berfikir dua kali untuk memulai usaha. Kondisi ini diperburuk dengan anggapan orang tua bahwa anak mereka disekolahkan adalah untuk menjadi pekerja bukan pengusaha atau pelaku bisnis, dan bahkan sebagian besar siswa punya anggapan bahwa segala sesuatu kegiatan harus berujung dengan dapatnya uang, bukan proses untuk mendapatkan uang yang dipikir namun ada uangnya atau tidak, sehingga makin lama semakin terlihat bahwa kesiapan mental untuk menjadi pelaku usaha harus dipersiapkan lebih dahulu , bahwa untuk menjadi sukses itu tidak mudah namun banyak rintangan dan hambatan yang harus dilewati lebih dahulu sebelum datangnya sesuksesan.

Saya menjadi kecewa jika apa yang menjadi niat saya untuk mempersiapkan siswa saya untuk tahan uji terhadap kesulitan menghadapi hidup terkikis hanya baru mendapatkan sedikit penghasilan dari suatu keikut sertaan dalam suatu kegiatan SPG atau praktek wirausaha sudah terlena atau menjadi sombong atau sudah merasa unggul dibanding siswa yang lain, sehingga segala kegiatan harus dinomorsatukan keikutsertaannya. Hal ini tidak boleh saya biarkan namun harus saya bina lebih dalam karena bisa berakibat salah didik, sehingga bisa menular kepada siswa lain yang ingin belajar lebih jauh tentang kegiatan wirausaha.

Kegiatan pendampingan akan terus dilakukan sampai ditemukanya formula yang tepat untuk pelatihan wirausaha yang paling efektif dan efisien, sehingga hasil pelatihan nampak hasilnya yaitu dengan dihasilkanya kelompok atau individu yang telah berani atau telah membuka usaha sendiri, nah jika kondisi ini terwujud maka pola pelatihan inilah yang akan kita jadikan protype bentuk pelatihan yang ideal sehingga untuk kegiatan kedepan tidak mengalami kendala yang berarti.
Pola pelatihan yang ideal yang akan kita uji cobakan adalah pelatihan dengan model pengenalan usaha dari pengusaha atau pelaku usaha , pendampingan kegiatan , uji coba praktek lapangan ,pelepasan disuatu kegiatan dengan pengamatan , pelatihan kemandirian dengan pemberian kesempatan praktek usaha , pelepasan wisuda sebagai pengusaha muda mandiri skala kecil.

Siswa yang mempunyai kemampuan lebih akan dengan mudah mengikuti pola pembelajaran tersebut namun jika bagi yang mengalami kesulitan akan memperoleh pendapingan yang lebih dibanding yang lain, sehingga dibutuhkan kesabaran bagi pembimbing dan atau pendamping , oleh karena itu dinamika pelatihan mesti selalu ada dan bahkan menjadi perhitungan tersendiri bagi para pembimbing , hanya mereka yang memiliki kepedulian dan niat yang ikhlas saja yang bisa bertahan sehingga tidak sedikit yang baru mencoba sudah loyo dan berbalik arah untuk meninggalkan kegiatan tersebut apalagi kalau oreintasinya segera memperoleh imbalan dari pembimbingan bisa dijamin mereka akan mundur teratur.

Dari pengalaman pelatihan wirausaha alasan untuk menunda menjadi pelaku usaha atau menjadi pengusaha adalah sbb:
- Dengan mudahnya mengatakan "Persaingan terlalu ketat"
- Dengan gampangnya mengatakan "Tidak punya modal"
- Merasa "Sudah ketuaan atau masih terlalu muda"
- Merasa "Tidak punya cukup pengalaman"
- Merasa "Tidak punya cukup waktu"
-Merasa "Belum saatnya" berusaha
nah sikap mental tersebut itulah yang harus dikikis habis , sehingga kami berusaha mendatangkan pelatih dan pelaku usaha yang profesional baik dari kalangan pengusaha , pelaku usaha , pemilik usaha dan profesional dibidangnya seperti dari yang baru baru ini dilakukan oleh mantan siswa SMK N 2 yang sudah berhasil menjadi seorang konsultan , auditor sekaligus pelaku usaha dan manager sebuah perusahaan yang berskala nasional produsen Jamu Merit Yaitu mas Fajar Ali, Skom, SE , dengan ketelatenan dan kemampuan komunikasi yang baik para siswa pelatihan wirasuaha merasakan ada pompa semangat untuk lebih berkiprah dimasa depan dalam rangka menunjukan jati diri menjadi calon penerus bangsa yang berhasil guna dan berdaya guna terutama bagi pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat ... terima kasih mas Fajar ... semoga allah SWT membalasnya dengan kehidupan yang penuh berkah , kami pengelola menunggu peran serta alumni yang lain yang telah sukses untuk membantu adik kelasnya untuk menjadi jembatan kebahagiaan dan kesuksesan dengan mewujudkan mimpinya menjadi calon pengusaha baru sesuai bidang masing masing ... semoga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar