"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Selasa, 24 April 2012

Hidup itu harus menyala

Sebagai manusia senantiasa melakukan segala sesuatunya dengan penuh semangat untuk memenuhi kebutuhannya sendiri baik dengan cara sesuai prosedur maupun dengan cara singkat melanggar prosedur.Kita sangat paham, semua manusia apabila terdesak maka dia akan melakukan perbuatan penyelamatan diri sendiri itulah hukum alam.Setiap manusia memenuhi takdirnya untuk melakukan kegiatan kemanusiaan berdasarkan ketrampilan dan keahlian sendiri dia akan mencoba mencari teman yang memiliki hobi atau keinginan yang sama , sehingga kodrat manusia adalah berteman dan tidak bisa hidup sendiri.Menurut teori Aristoteles bahwa manusia adalah makhluk zoon politicon sebagai “zoon politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi.

Keberadaan lembaga sosial tidak lepas dari adanya nilai dan norma dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita- citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah yang membatassi setiap perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses institutionalization menghasilkan lembaga sosial.
Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.

Sebuah keinginan yang nyata bahwa sebagai manusia kita  harus mempunyai peran dimasyarakat, dimana peran tersebut haruslah bernilai, sehingga keberadaan kita senantiasa diperhitungkan.Kita menyadari bahwa kehidupan kita senantiasa diliputi ketidakpastian dan senantiasa bernuansa ekonomis, artinya orientasi kehidupan kita cenderung kearah pemenuhan kebutuhan , sehingga oreintasinya seolah olah dalam mempertahankan hidup, nah betapa memelasnya kita ini, hidup hanya sekali namun kok senantiasa susah berkepanjangan karena waktunya habis dalam rangka memenuhi kebutuhan .
Tulisan saya dengan judul njawani Urip kudu Urup "Hidup harus nyata dan hidup" bermakna dalam sekali lo , karena proses kehidupan tidak mudah dan merupakan ajang aktualisasi diri , apakah kita orang yang hidup hidupan saja atau kelas orang yang hidup namun bernilai , artinya punya tipak atau bekas yang baik , sehingga keberadaan kita betul betul diperhitungkan. Dalam sejarah Renaisance dan Revolusi Industri di Inggris ada sebuah jargon yang melegenda dan punya efek yang baik yaitu " Kamu ada kalau kamu berfikir" artinya keberadaan manusia diukur dari sumbangan produktifitasnya, sehingga pada jaman itu .muncul filosof filosof ulung , Misal David Ricardo , John M Keynes, Thomas  Alfa Edison , Graham Bells dll , dimana kemunculan mereka ditandai tentang pentingnya produktifitas.

Kembali kepada masalah kehidupan, bahwa keberadaan kita sebaiknya segera dimunculkan jangan lama lama berbenam diri , karena menyangkut umur manusia ada batasnya , sehingga pandai pandailah untuk memanfaatkan waktu sebaik baiknya, kita sudah begitu lama menikmati kehidupan ini tanpa prestasi atau menikmati posisi nyaman, sehingga harus segera berubah menjadi manusia baru yang punya integritas dan tujuan baru yaitu bernuansa produktifitas dan bernilai, sehingga paling tidak kita punya bekas yang baik untuk generasi penerus kita atau paling tidak anak anak kita bilang ini adalah hasil karya bapakku dulu atau ibuku dulu dst.

Nuansa bernilai ini harus didengungkan terutama untuk diri sendiri karena hidup itu nyata dan menyala sehingga kita senantiasa dianggap ada, faktor keberadaan kita inilah menjadi momen yang baik untuk introspeksi diri , sejauh mana kita memiliki peran yang baik dimasyarakat.Hanya orang orang yang berfikir saja yang mampu memperjemahkan  kondisi alam sekitar sebagai indikator apakah kita bernilai dimata Allah dan manusia , tanpa upaya untuk memposisikan diri bernilai dimata Allah dan manusia maka kita tida ada apa apanya dan tidak mungkin mempunyai bekas  yang baik.

Kita sangat berharap kedepannya bahwa kehidupan kita dari waktu kewaktu menjadi lebih baik, karena tanpa niat dan upaya untuk merubahnya tidak akan datang sendiri perubahan , karena sesuatu bisa berubah kalau kita sendiri mau merubahnya, hanya dalam proses perubahan yang baik penuh dengan Ridho Ilahi karena tanpa Ridho Ilahi maka hasil perubahan biasanya tidak bertahan lama dan jika ini terjadi maka berarti niat kita hanya dalam ucapan saja tidak berbekas.

Sebuah karya besar jika kita termasuk golongan manusia yang beruntung karena kita bernilai dimata Allah dan manusia dan semuanya ada perhitungannya,  ada pertanggung jawabannya, sebuah niat untuk aktualisasi diri menjadi lebih baik artinya  manusia itu menuju hidup yang hidup ( urip kudu urup) karena tanpa adanya panggilan hati menjadi unggul niscaya hanya berupa prubahan sesaat saja , padahal syarat menjadi manusia bernilai adalah perubahannya mengakar dan tahan uji, berani menghadapai tantangan dan ujian hidup dengan penuh syukur dan tawadhu serta mengharap ridho Ilahi, sehingga pada akhirnya" Urip kudu urup" kita bisa memberi pencerahan bagi orang lain dan membawa nuansa kebahagiaan serta memunculkan aura kemulyaan sesama manusia , jadi orang orang mengharap kehadiran kita karena kita punya daya penerang yang dibutuhkan orang lain untuk meniti kehidupan ini..... semoga ada manfaatnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar