"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Sabtu, 28 April 2012

Beruntungnya Kita dipilih Allah

Bukti Bukti Kebesaran Allah yang terdapat pada alam semesta, hal ini dijelaskan pada Surat Ar-Rum ayat 21 s.d 27 , begitu besar Nikmat yang diberikan kepada kita, namun sebagian besar dari kita belum bisa berfikir, belum bisa mengetahui dan belum bisa mendengarkan.
Kita manusia bisa dikatagorikan mahluk yang disayang  Allah, namun kita belum peka dan belum bisa memahami sinyal sinyal dan frekwensi gelombang kasih sayang Allah, sehingga kebanyakan  kita mengeluh dan merasa serba kekurangan dan serba terbatas sehingga dari hari kehari kita melakukan perbuatan yang memperlihatkan bahwa kita tidak tahu diri.

Sebagai gambaran ayat23 , "Dan diantara tanda tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunian-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda  bagi kaum yang mendengarkan ".

Kita dalam menjemput karunia -Nya sebenarnya diberi kebebasan, arti kekebasan ini sangat dekat dengan pemilihan jalan baik dengan jalan penuh Ridho maupun tanpa Ridho Ilahi, sehingga setiap kita melangkah harus memahami resiko yang akan ditanggungnya.

Memang kita sangat memahami bahwa "banyak sekali orang yang terpanggil untuk melakukan jalan yang diRidhoi Allah, namun hanya sedikit  yang terpilih", ini rahasia Ilahi, karena hanya Allah yang tahu, siapa yang melakukan perbuatan dengan ikhlas dan yang tidak, siapa yang melakukan perbuatan dengan nafsu egoisnya dan siapa yang melakukan tanpa nafsu egoisnya.
Dari beberapa tulisan yang kami baca memperlihatkan bahwa banyak sekali orang yang terpanggil untuk melakukan perbuatan baik tetapi sedikit yang terpilih dikarenakan ada unsur Riya' atau pamer atau ada tujuan untuk dipuji sehingga hanya dapat pujian saja setiap dia melakukan perbuatan baik tetapi nilainya dimata Allah kurang atau bahkan nol , sehingga Allah tidak menyukai orang yang Riya' atau pamer.

Marilah setiap kita melakukan perbuatan baik , tidak usah dihitung hitung, anggap saja amal dan tidak usah mengharap apa apa, karena kebanyakan dari kita setiap memberikan sesuatu sering mengharap orang atau pihak yang diberi harus mengucapkan terima kasih dan mengharap orang yang diberi hormat kepada kita, nah kalau senantiasa setiap kita memberi sesuatu kita selalu mengharap kembaliannya maka bisa dipastikan kita tidak dapat apa apa dari Allah SWT.

Saya punya pengalaman yang bisa menjadi contoh ada seorang tetangga yang marah marah dan cerita kepada saya ; mas tetangga kita si anu ini aneh dia bilang sudah miskin tapi bergaya sok kaya, lo kok bisa mas , tanyaku ; la tempo hari dia minta pinjam uang sama aku, terus tak kasih sesuai permintaan dia, la sekarang ketemu saja tidak ada senyumnya dan tidak ada hormatnya sama sekali !, nah ini dia , belum tahu dia , hukum memberi yang yang baik adalah setiap kita memberi kepada siapa saja jangan pernah minta kembalian dalam bentuk ucapan terima kasih , sikap yang sopan dan hormat dan sikap sikap yang lain , ini jangan pernah berharap, karena kalau kita berharap maka akan kecewa, sebab banyak yang tidak tahu diri kita, sudah dibantu tetapi banyak yang tidak tahu terimakasih, sehingga gunakan hukum memberi tadi saja , setiap memberi ikhlas saja tidak perlu berharap kembaliannya, nanti sudah ada perhitungannya karena Allah tidak pernah tidur, sehingga  ihklaskan saja dan keajaiban akan datang sendiri tanpa diminta.

Masih masalah hanya sedikit yang terpilih dari banyak yang terpanggil karena faktor kita sudah termasuk golongan yang sudah mendengarkan isyarat alam dan yang sudah menggunakan akal karena orang yang menggunakan akal untuk berfikir juga sangat sedikit, yang banyak adalah menggunakan akal untuk mengerjai orang lain dan memanfaatkan kelemahan orang lain untuk kepentingan kita, nah oleh karena itu marilah yang sedikit orang itu mudah mudahan termasuk kita kita ini, yang menggunakan akal demi membuat kebaikan sesama dan dalam rangka mengangkat derajat sesama demi kemulyaan dimata Allah SWT.... Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar