"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Senin, 02 Agustus 2010

Kecerobohan manusia menjadikan hidup tanpa makna


Keberhasilan manusia dalam menyikapi problem kehidupan dimulai dari pemilihan tujuan kehidupan, manusia mau apa , mau dikemanakan hidup kita, jika dalam menjalani hidup ini tanpa arah yang jelas dan tujuan yang pasti maka bisa dipastikan hidup yang dijalaninya tidak bermakna alias hidup hanya hidup hidupan saja.
Hidup tanpa arah inilah yang menjadikan kita hidup ini tanpa makna, sehingga pola kehidupan kita menjadi bulan bulan masalah saja, akibatnya kita hidup menjadi beban orang lain saja, sehingga anak turunan kita hanya mewarisi ketidak berdayaan alias miskin multi dimensi , ya miskin materi , miskin pengalaman, miskin perilaku baik, miskin ilmu dan kebudayaan.
Sering kali keberhasilan hidup kita dilihat dari berapa materi yang bisa kita kumpulkan, berapa mobil yang kita miliki, berapa kali bisa naik haji, berapa jumlah perusahaan yang kita miliki , berapa jumlah pembantu yang bisa kita perintah, dan berapa luas kekuasaan wilayah yang bisa kita awasi dan lain lain.
Sehingga jika sudah memiliki semua yang saya sebutkan diatas maka bisa dikatakan dia punya kekuasaan lebih terhadap manusia yang lain, nah mulailah cerita ini saya gulirkan , sebenarnya derajat manusia diukur dari kekuatan manusia dalam menerima cobaan hidup oleh Allah SWT, disebut manusia unggul jika telah melewati cobaan yang luar biasa bertingkat oleh Allah SWT ,Allah hu Akbar ... Allah akan mencobai manusia sesuai dengan kadar keimanannya dan kekuatan tubuhnya dan jiwanya sehingga dia akan selamat dan aman jika telah melewati cobaan dan ujian dari Allah tersebut, namun sayangnya sering kita temui begitu banyak manusia yang kalah alias gugur dalam menjalani ujian kehidupan ini, hal ini ditandai hal hal sbb:
1. Banyak yang dulunya Sukses menjadi jatuh miskin
2. Banyak yang pandai tetapi digunakan untuk mengerjai orang lain
3. Banyak yang kaya tetapi dari hasil korupsi
4. Banyak yang tahu hukum tetapi malah dimanfaatkan untuk kepentingan diri
sendiri
5. Banyak yang memiliki kekuasaan namun dholim
6. Banyak yang kaya harta tetapi sombong
7. Banyak yang kuat tetapi tidak untuk melindungi yang lemah dll
Hal hal diatas dimungkinkan terjadi karena manusia memiliki nafsu, padahal terjadinya hal diatas yang dipakai adalah nafsu yang tergolong jelek( Nafsu aluamah ) dan bukan nafsu mutmainah, nafsu yang lebih menonjol nafsu yang tegolong jelek inilah yang telah mewarnai hidupnya sehingga bisa dipastikan tampilan yang bisa dilihat ya seperti hal hal diatas itu, nah .. siapa yang salah jika hal tersebut menjadi obyek pembicaraan alias obyek cemoohan manusia yang lain , saya mengistilahkan dengan istilah kecerobohan manusia, kita ini telah diberi kodrat sebagai pemimpin alias khalifah dimuka bumi, namun apa yang telah kita lakukan selama ini ... coba anda bercermin , tatap mata anda sendiri, coba tanya pada diri sendiri apa yang telah diperbuat selama ini untuk diri kita sendiri , apalagi untuk memikirkan orang lain ?, tergolongn egoiskah kita ?, betapa malunya kita jika buka bukaan , malu kepada yang menciptakan kita, sampai sejauhmana hidup kita bermakna, sampai sejauh mana hidup kita bisa memberi kebahagian kepada orang lain , padahal kita sebenarnya diciptakan untuk menjadi pemimpin , namun ternyata kita hanya jadi pecundang !..... , kita sok merasa paling sukses , paling jujur , paling sehat , paling kaya , paling bisa dipercaya! , nah lu , kita masih saja merasa dihadapan Allah orang yang baik , padahal sebenarnya raport kita sangatlah jelek, kalau jujur kita buka bukaan , kita bisa dipastikan jelek, karena kecenderungan manusia selalu kalah dicobai atau gugur dalam menjalani cobaan, apalagi kalau Allah telah melaksanakan penghakiman kepada manusia, Allah tidak menutupi aib kita dan tidak menggunakan Al Rokhim dan Al Rochmannya bisa dipastikan kita celaka dan hina , oleh karenanya kita yang masih diberi umur panjang ini mulai sekarang dan saat ini juga jangan ceroboh dalam menjalani hidup ini, jangan main main dengan aturan Allah, jangan main main dengan aturan kebaikan dan jangan suka melanggarnya, karena jika kita tidak tahu diri maka bisa dipastikan umur kita tidak barokah, sehingga hasil selama hidup ini tidak ada maknanya, baik untuk diri sendiri maupun untuk anak turunan kita, maka mumpung masih ada waktu ubah pola kehidupan kita menuju harapan Allah yaitu hidup penuh doa dan Ridho Ilahi sehingga apa saja yang kita perbuat senantiasa bermuara peningkatan keimanan dan keberkahan.. semoga ada manfaatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar