"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Kamis, 05 Agustus 2010

Menanti datangnya " Wahyu Kabegjan " manusia


Salah satu wujud kasih sayang Allah kepada umatnya adalah sudah munculnya kesadaran manusia untuk merubah perilakunya menjadi lebih baik , lebih manusiawi , lebih sabar dan lebih banyak syukurnya, jika kondisi ini sudah mulai hadir kepada kita maka mulailah diberdayakan untuk menjadi manusia yang unggul, artinya dengan telah berakhirnya cobaan berat manusia diganti dengan datangnya kemudahan kemudahan itu berarti manusia tersebut sudah dipandang oleh Allah bisa ditipi karomah atau dengan kata lain dititipi sanguning urip, oleh karena itu berbahagialah anda!.
Kondisi ini sering saya sebut sebagai, munculnya "wahyu kabegjan" , tidak semua orang bisa kedatangan wahyu kabegjan, karena "tumuruning wahyu kabegjan" soko karsaning gusti Allah, wong kang katrapan wahyu kabegjan wong kang pilih tanding artinya orang yang menerima wahyu keberuntungan itu orang pilihan, artinya dipandang oleh Allah orang yang sudah pantas dititipi Kemulyaan hidup sehingga mereka harus sadar bahwa datang nya jarang dan manusia pilihan. Sehubungan dengan itu jika kita termasuk orang yang merasakan kondisi seperti itu maka agar wahyu tersebut melekat dalam waktu lama maka kita tidak boleh melakukan hal hal yang dilarang oleh agama Allah, alias tidak melanggar aturan Allah SWT karena konsekwensinya jika kita melanggar dijamin keberadaan wahyu kabegjan tersebut akan segera beralih kepada orang lain.
hal hal yang menyebabkan beralihnya wahyu kabegjan tersebut antara lain :
1. Tidak jujur
2. Sholat tidak tertib
3. Suka melakukan 5 M ( main,madon,minum,madat dan maling )
4. Suka menyakiti orang lain ( dholim )
5. Suka perbuatan Riba, rentenir dll
Perbuatan yang saya sebutkan diatas akan mempercepat hilang atau perginya wahyu kabegjan sehingga perlu diwaspadai untuk kita bersama.
Sekarang akan kita bicarakan bagaimana meraih 'wahyu kabegjan " tersebut, nah sebenarnya kita tidak perlu ngoyo atau tergesa gesa ada waktunya sendiri, asyik lo kalau kita hidup nrimo saja, lakukan yang terbaik , penuh syukur dan sabar itu kuncinya, namun namanya manusia siapa sih yang tidak tergoda dengan adanya banyak godaan baik harta maupun tahta atau jabatan! , namun jika kita meraih kesuksesan dibidang harta maupun jabatan tetapi dengan jalan yang diridhoi Allah tidak masalah, itu kewajiban manusia untuk berusaha namun tentang hasil kita pasrahkan kepada Allah SWT, karena rejeki , ciloko, pati ditangan Allah, hanya Allahlah yang tahu .
Kita sebenarnya bisa belajar dari orang orang yang sukses, yang telah berhasil mengarungi hidup ini dengan tenang dan damai , putra putrinya berhasil jadi orang dan hartanya barokah ,artinya harta bertambah namun membawa kebaikan untuk sesama.
Saya sering mencari inspirasi dengan mendatangi para ulama atau orang yang saya pandang sukses untuk belajar dari beliau, sebenarnya kebanyakan mereka melakukan laku bersahaja dan tidak neko neko , artinya dia melakukan tugasnya dengan sandaran "laku welas asih, ora seneng ndeleng wong liyo susah, age age gumregah arep nulungi liyan" artinya dia menjalankan hidupnya dengan rasa kasih sayang sesama dan senantiasa menjunjung tinggi akhlakul kharimah , dengan mensegerakan membantu sesama yang membutuhkan pertolongan, beliau bilang kalau kamu mau hidupmu seneng, kamu harus seneng tetulung, ben sing nggawe uripmu seneng artinya jika kamu ingin hidup kamu seneng kamu harus senang membantu orang lain agar yang menghidupi kamu senang ( membikin Allah senang), sehingga kamu senantiasa dihidupi juga .
Kadar kebaikan orang memang berbeda beda, oleh karenannya tataran manusia biasa dalam menjalankan kebaikannya tergantung modal yang dia miliki, kalau hidupnya pas pasan kebaikannya diwujudkan dengan membantu sesama lewat tenaganya, jika dia pintar tetapi kurang mampu ya dengan ide kreatifnya membantu orang, dan jika dia kaya ya tentu dengan kekayaan dia membantu orang lain.
Sebagai penutup tulisan ini saya menyarankan kepada rekan semua , marilah sekarang kita peduli sesama walau dalam bentuk yang sederhana .banyak yang harus kita perbuat untuk memperbaiki kondisi masyarakat yang akhir akhir ini banyak bermasalah dibidang ekonomi, banyak pengangguran , PHK dan kemunduran akhlaq generasi muda dan lain lain yang akhirnya menyebabkan kondisi lingkungan hidup kita tidak nyaman, yang akhirnya juga merembet pada kondisi keluarga kita, karena tidak mungkin hidup sendiri namun saling berhubungan dengan orang lain , susahnya orang lain juga nantinya merembet pada susahnya kita, ini konsep hidup saling menghidupi.
Marilah kita berusaha untuk mengusahakan hadirnya wahyu kabegjan untuk digunakan membantu sesama dan berusaha untuk melanggengkan keberadaanya pada kita dengan menjalankan hidup yang diridhoi Allah SWT ...Amin

1 komentar: