"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Rabu, 04 Agustus 2010

Keberuntungan terjadi karena ketaqwaan


Sebagai mahkluk berketuhanan kita percaya bahwa keberuntungan manusia tidak datang dengan sendirinya, namun datang karena ada sebabnya, ada daya tariknya, daya tariknya adalah ketaqwaan seseorang.Betapa hebatnya jadi orang taqwa karena janji Allah kepada manusia siapa saja yang taqwa maka dia akan memperoleh pertolongan tanpa diduga dan dari mana saja asalnya, nah kenapa kita tidak mau menuju taqwa ?
Kondisi ketaqwaan seseorang, tidak bisa ditebak karena merupakan rahasia Allah, namun bisa dilihat dari pancaran wajah, wajahnya bersinar, murah senyum, ramah kepada semua orang , bisa meredam amarah, hidup bersahaja tidak suka pamer dan suka berderma, kekayaannya digunakan untuk juga membantu sesama.
nah lu sulit kan untuk menjadi taqwa ? , tidak mudah kan, namun jangan khawatir, karena jika kita percaya kepada Allah SWT dengan menjalankan semua perintahnya dan menjauhi larangannya, insya Allah kita sudah cukup baik.Kadar ketaqwaan seseorang dihadapan Allah tidak bisa disamakan namun bisa dibedakan, sehingga jika kita ingin menjalin hubungan dengan Allah secara intens maka kita senantiasa akan dibimbingnya.Hubungan intens dengan Allah ini caranya dengan menjalankan Sholat khusu' dan membaca alqur'an serta melaksanakan wirid tiap malam untuk mengingat Allah, sehingga kegiatan antara duniawi dan ukhrowi tetap seimbang.
Kembali masalah keberuntungan, tidak semua orang memiliki tingkat keberuntungan yang sama, hal ini disebabkan oleh tingkat ketaqwaan seseorang berbedabeda dan pribadi tiap orang berbeda pula.Untuk meningkatkan keberuntungan, seseorang harus menjalankan proses yang lumayan rumit, salah satu cara yang sering dilakukan oleh orang yang keberuntungannya terjaga adalah dengan tetap menjaga keharmonisan antara manusia dengan Tuhannya,senantiasa melaksanakan dengan tertib aturan yang telah ditetapkan oleh Allah, oleh karena itu mereka tidak mengalami sedikitput penurunan tingkat keberuntungan alias senantiasa bejo menurut ukuran orang Jowo wong kangbejo ora tinemu nalar, bahwa kalau orang beruntung itu tidak bisa di nalar, karena semua rahasia Allah.
Seiring dengan berjalannya waktu kita, seringkali kita menganggap remeh istilah ngunduh wohing pakarti ( memetik apa yang telah dikerjakannya), sebenarnya tingkat keberuntungan juga tidak terlepas dari pengertian istilah ini karena sebenarnya tingkat keberuntungan merupakan hadiah dari Allah SWt karena umatnya telah melaksanakan perintah dan menjauhi larangan dengan tertib , sehingga diberinya hadiah berupa kebenruntungan , sehingga orang yang beruntung bisa dipastikan perjalanan hidupnya mesti teratur sebelumnya, mereka mesti jadi manusia yang taat,atau orang tua kita dulu termasuk orang yang sholeh, sehingga anak turunannya memperoleh balasan dari oleh berupa kenikmatan duniawi, jadi jangan punya memikiran jelek sekalipun bahwa keberuntungan manusia sekarang merupakan akumulasi perbuatan kita, orang tua kita, anak anak kita yang sholeh sehingga Allah berkenan dengan memberikan hadiah kepada manusia, hadiah yang terlihat adalah kita menemukan nasib yang baik, sehingga apapun yang kita perbuat ternyata menghasilkan alias jadi duwit sehingga kelihatan barokah, hal ini karena semua yang kita kerjakan sudah ijin allah ,sehinga dikemudian hari kita tidak mengalami penurunan nikmat lagi, itu harapan kita , namun jika dirasa oleh Allah kita akan lupa kondratnya maka dengan sifat Rochman dan Rockhimnya kita diselamatkan , tidak gampang untuk menjaga kontinuitas keberuntungan namun membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit terutama pengorbanan uang , waktu , dan barang, oleh karena bersyukurlah jika kita diberi kondisi beruntung ,kita harusnya tetap menjaga agar keberuntungan lama ditempat kita , oleh karena kita harus mengupayakan agar ajaran yang positip tetap kita kerjakan sedang yang negatif cepat cepat kita letakkan atau kita buang, sehingga dihadapan allah kita termasuk orang yang bisa diharapkan tingkat ketaqwaannya, sehingga anak turunan kita juga tetap menerima keberuntungan seperti kita ini, karenannya kita harus tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai orang tua yang bertanggung jawab dan yangbaik , sebagai tempat curhat bagi anak dan tempat bertanya buat anak kita, anak kita akan aman dan terlindungi, semua perilaku negatif akan sirna dengan sendirinya jika anak anak kita sudah melakukan undur kaifa , atau penyadaran diri untuk melakukan perbuatan yang terbaik untuk hidupnya sehingga baik lawan maupun kawan senantiasa memberikan kesempatan untuk berkiprah di lingkungan yang produktif, sehingga kita tingkat kelanggengan keberuntungan sebenarnya merupakan implementasi dari perbuatan baik sebelumnya ..... semoga ada manfaatnya .. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar