"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Kamis, 05 Agustus 2010

Semua jenis pekerjaan harus dipertanggung jawabkan


Kita merasa takjub jika melihat seseorang melaksanakan tugasnya dengan penuh pengabdian, ya .... sebagai manusia kita sering disuguhi Allah pemandangan sebagai wujud bentuk peringatan kepada manusia, kebetulan mata kita disuguhi pemandangan dalam bentuk perwujudan manusia yang berdedikasi yaitu melaksanakan tugas yang diperintahkan kepadanya dengan katagori penuh pengabdian ... subhanallah.
Dengan melihat pemandangan seperti itu , terbesit dalam pikiranku,apa yang menjadi dasar orang itu melaksanakan tugasnya sedemikian ikhlasnya, sehingga kadang kadang tidak masuk akal masa jam 5.30 pagi begini sudah datang kekantor, pernah saya menegur mengapa bapak datang sepagi ini, yah agar jalan tidak macet jawabnya , tetapi aku penasaran dengan jawaban dia seperti itu, aku tanya lagi mengapa kamu senang pekerjaan bersih bersih kantor seperti ini , dia jawab sebagai wujud syukur karena saya sudah diangkat menjadi pegawai negeri pak...., ini tidak boleh saya sia siakan wong saya diberi kesempatan sama Allah , dengan mengabdi jadi pegawai kecil , sehingga saya bisa menyekolahkan anak anak saya biar lebih baik tidak seperti bapaknya yang hanya lulusan SMP... saya trenyuh mendengar jawabannya, maka saya rangkul dia dan sambil mendoakan semoga apa yang menjadi harapan bapak didengar dan dikabulkan sama Allah ya pak... dia jawab Amin ..Amin matur nuwun bapak katanya.
Saya kalau melihat orang lain melakukan tugasnya tanpa pamrih seperti ini , membayangkan betapa hebatnya negeri ini jika para pegawainya memiliki konsep berfikir yang menakjubkan, betapa majunya negeri ini jika para pemimpin negeri ini memiliki watak satrio ing pambudi, sehingga tidak satupun warga negara dibawah kekuasaannya yang tertinggal, ojo nganti ono sing kececer ora kebagian jatah ( jangan sampai ada rakyat yang sampai tidak kebagian jatah ) istilah ini saya katakan bahwa pejabat tersebut melaksanakan laku asta brata dengan penjelasan sbb:
1. Laku Hambeging Kisma
Maknanya seorang pemimpin yang selalu berbelas kasih dengan siapa saja. Kisma berarti tanah, tanah tidak memperdulikan siapa yang menginjaknya. semua dikasihani. Tanah selalu memperlihatkan Jasanya, walaupun dicangkul, diinjak, dipupuk , dibajak tetapi malah memberi subur dan menumbuhkan tanaman. Filsafat tanah adalah air tuba dibalas air susu. Keburukan dibalas dengan kebaikan.
2. Laku Hambeging Tirta
maknanya seorang pemimpin harus adil seperti air yang selalu rata permukannya. Keadilan yangditegakkan bisa memberi kecerahan ibarat air yang membersihakan kotoran . air tidak pernah emban oyot emban cindhe " pilih kasih".
3. Laku hambeging dahana
Maknanya seorang pemimpin harus tegas seperti api yang sedang membakar. namun pertimbangannya berdasarkan akal sehat yang bisa dipertanggung jawabkan sehingga tidak membawa kerusakan di muka bumi.
4. Laku Hambeging Samirana
Maknanya seorang pemimpin harus berjiwa teliti dimana saja berada. baik buruk rakyat harus diketahui oleh mata kepala sendiri, tanpa menggantungkan laporan dari bawahan saja. Bawahan cenderung selektif dalam memberi informasi untuk berusaha menyenangkan pimpinan.
5. Laku hambeging Samodra
maknanya seorang pemimpin harus mempunyai sifat pemaaf sebagaimana samudra raya yang siap menampung apa saja yang hanyut dari daratan.Jiwa samudra mencerminkan pendukung pluralisme dalam hidup bermasyarakatyang berkarakter majemuk.
6. Laku Hambeging Surya
Maknanya seorang pemimpin harus memberi inspirasi pada bawahan ibarat matahari yang selalu menyinari bumi dan memberi energi pada setiap makhluk.
7. Laku Hambeging candra
Maknanya seorang pemimpin harus memberi penerangan yang menyejukkan seperti bulan bersinar terang benderang namun tidak panas. bahkan terang bulan tampak indah sekali . Orang desa menyebutnya purnama Sidi
8. Laku Hambeging Kartika
Maknanya seorang pemimpin harus tetap percaya diri meskipun dalam dirinya ada kekurangan . Ibarat bintangbintang di langit angkasa, walaupun ia sangat kecil tapi dengan optimis memancarkan cahayanya , sebagai sumbangan buat kehidupan.
hal yang saya uraikan diatas hendaknya dimaknai demi kebaikan bersama , sesuai titah kita sebagai apa , lah kalau kita jadi pedagang ya pedagang yang baik ,ikuti saja aturan main yang dijalankan kanjeng Nabi Muchamad SAW pedagang yang jujur dan tidak tamak, sebenarnya setiap pekerjaan harus dipertanggung jawabkan intinya disitu kok , sehingga siapapun dan dimanapun kita bekerja sebaiknya tahu bahwa apa yang kita kerjakan harus dipertanggung jawabkan baik kepada atasan kita maupun kepada Allah SWT, nah kalau sudah tahu hal itu maka kita akan bekerja dengan ihklas dan bekerja secara profesional...ya to !

1 komentar:

  1. bagus bapak atas inspirasi nya...,teruskan & lanjutkan.....!!!

    BalasHapus