"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Rabu, 04 Agustus 2010

Orang tua yang menjadi teladan bagi anak anaknya


Sungguh karunia Ilahi yang tak ternilai kita masih diberi kepercayaan oleh Allah untuk mengemban tugas di dunia ini sebagai ayah atau ibu dari anak anak kita, kita bisa memberikan contoh yang baik buat mereka, apalagi jika kita dalam kondisi sehat jasmani maupun rochani maka sebenarnya kita punya modal untuk menjadikan anak anak kita jadi sumber daya manusia yang unggul. Tetapi dalam kenyataanya banyak dari kita dalam mendidik anak kita masih tanpa strategi dan konsep yang jelas , sehingga anak dibiarkan tumbuh apa adanya tanpa diberi filter atau sarana untuk mempercepat proses mengetahui manfaat dari kehidupan ini, hal inilah yang akan kita bicarakan dalam tulisan kali ini.Sebagai orang tua biasanya kita mencontoh apa saja yang telah dilakukan orang tua kita dulu , sehingga kita biarkan anak anak kita tumbuh sesuai mau kita, akan tetapi kita sekarang mengalami kesulitan untuk mengawasi tingkah laku anak kita diluar rumah, sekarang pergaulan begitu bebas , alat komunikasi begitu canggih, media elektronik juga maju , sehingga alur terjadinya informasi begitu cepat dan menglobal sehingga informasi diluar duniapun dengan cepat akan diketahui kita, memang kita sadari tanpa kita mengikuti kemajuan jaman bisa diopastikan kita ketinggalan jaman, sehingga kita mau tidak mau harus mengikuti perkembangan teknologi agar kita tidak gaptek.
Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat maka tingkat kenakalan anak juga berkembang, kita pahami bahwa kebudayaan saat ini perkembangannya sangat lah pesat sehingga akan mempengaruhi pola perilaku manusia, sehingga secara tidak langsung pergaulan juga berkembang sesuai dengan pola perkembangan kebudayaan manusia.
jika kita mengikuti pola perkembangan teknologi maka tidak salah kita juga harus merasa enjoi saja , anggap sebagai bagian dari tugas kita mendidik anak dengan kemajuan teknologi,sehingga kita dihadapan anak termasuk orang tua modern.
Seiring dengan itu kita merasa bahwa pola perilaku anak sering kali menyimpang dari yang telah digariskan oleh kita, sehingga antara harapan orang tua dan harapan anak saling bertentangan , dan karenanya timbulah konflik antara orang tua dan anak, dan jika ini berlangsung lama , maka anak kita menganggap kita tidak bisa mendidik anak dan bahkan kita disebut gagal mendidik anak, hal ini karena mereka tahu modal ayahnya, suka minum minuman keras,begadang , berlaku kasar sama istri dan perbuatan jelek lainnya sehingga setiap nasihat dari orang tua tidak dianggap karena ayahnya tidak bisa menjadi teladan bagi anak anaknya.
Seyogyanya antara suami dan istri harus memiliki konsep yang sama dalam mendidik anak , mereka tidak boleh saling merasa benarnya sendiri dihadapan anak, karena jika ini terjadi ayahnya membela si a dan ibunya membela si B , bisa dipastikan sering terjadi percekcokan, dan jika berlangsung terus menerus maka akan muncul dalam keluarga pertentangan antar ibu dan ayah dan pertengtangan Anak dengan anak.. wah repot banget!
Saya sarankan sebaiknya segera islah, antara suami dan istri saling tolong menolong dalam menyelesaikan masalah, jangan saling merasa menang dan benar sendiri, yang akibatnya anak kita menjadi penontong dan wasit sehingga kehidupan keluarga menjadi tidak sejahtera dan nyaman, akibat lainnya perkembangan jiwa anak juga tidak baik , karena pengalaman hidupnya diisi dengan informasi yang tidak baik.
Memang hidup itu tidak mudah, satu maslah selesai muncul masalah yang lain, saling bersautan dan berhubungan, sehingga kita tidak perlu heran dan kaget jika di keluarga kita saja bisa terjadi pertengkaran dan perselisihan, yang sebenarnya terjadinya bukan masalah yang besar tetapi hanya masalah anak anak kita berantem dengan anak tetangga dan sebab lainnya.
Marilah kita menata diri dan menata keluarga kita dengan baik , hendaknya keluarga kita bisa menjadi contoh keluarga lainnya, karena kita termasuk keluarga yang senantiasa belajar dan belajar dari kekurangan dari keluarga lain , dan sangat menjaga jati diri keluarga kita, kita senantiasa mengajarkan mikul duwur mendem jero , kita ajarkan anak anak kita bisa menjadi kebanggan keluarga dan masyarakat dengan senantiasa menghargai orang tuanya dan menjaga nama baik orang tua sekaligus bisa menutup kekurangan yang dilakukan orang tuanya.
tidak ada kata yang pantas adalah jadilah orang tua yang bisa menjadi teladan bagi anak anaknya yang senantiasa mengajarkan kebaikan dimanapun berada sebagai wujud amal ibadah kita di dunia .... Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar