"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Kamis, 27 Mei 2010

Nilai sebuah kesetiaan manusia


Seringkali kita mendengar kata setya, apalagi orang Jawa istilah Setya sangat kental , karena sering diucapkan, bagi orang yang memiliki nilai yang tinggi, dapat diukur dari cara orang tersebut menilai sebuah kata yaitu " Setya", sebenarnya apa arti Setya ? arti setya adalah setia atau loyal. Memiliki dedikasi dan menjadikan dedikasi itu sebagai kehormatan dirinya. Orang yang setia pada janji berarti memenuhi janji itu dan tidak melanggarnya.
Sering kali kita disuguhi sebuah cerita silat atau cerita pewayangan, dimana digambarkan seseorang Abdi, atau pembantu yang begitu setia kepada majikannya, kesetian yang dimilikinya melebihi setia pada keluarganya, sampai sampai jika majikan atau bendoronya sakit,rasanya ikut merasakan penderitaan yang dirasakan majikannya, inilah bentuk kejujuran orang kecil kalau sudah memiliki rasa setya atau setia, mereka tidak mengukur dari sudut pandang materi, tapi nilai kesetian telah melebihi segalanya.Saya pernah bertemu dengan abdi dalem kraton Mataram atau kraton Pakualaman, hampir sama modelnya, para abdi dalem ini luar biasa setyanya dengan sinuwun atau penguasa kerajaan, mereka dijadikan abdi dalem merupakan suatu kehormatan yang tidak ternilai, bangga dengan sebutan abdi dalem kraton, mengapa demikian, karena menganggap setiap penguasa atau pemimpin kerajaan pasti memiliki wahyu/ndaru, sehingga bernuansa wingit atau sakral, barang siapa tidak setya bisa kualat anak turunnya, anehnya kalau ditanya berapa gaji yang diterima biasanya mereka malu menyebutkannya, dia bilang berapapun yang diberi dari pihak kraton akan diterima dengan penuh syukur, dan anehnya ya cukup saja untuk hidup, walaupun jika dihitung secara matematika jelas nggak cukup, inilah yang disebut rejeki barokah, karena diterima dengan wujud syukur.
Kembali kita berbicara setya atau setia, orang yang loyal kepada atasan , adalah orang yang taat, hormat dan mematuhi perintahnya. Apalagi atasan mendapat cobaan, ia juga ikut prihatin. kalau atasannya jatuh, maka ia berusaha untuk mengiburnya. Duka atau suka ia akan tetap loyal.Kesetiaan yang murni , tulus dan jujur memiliki nilai yang tinggi. Kesetiaan tidak dapat ditukar dengan kenikmatan lahiriah . jabatan dan harta benda tidak dapat menggoyahkan kesetiaan yang tulus pada seseorang. Kesetiaan merupakan simpul kehormatan yang perlu dijaga. tapi ketulusan saat ini merupakan barang langka, apalagi para politisi saat ini keloyanan diukur dari jabatan atau fasiltas yang akan didapat, kawan bisa menjadi lawan dan sebaliknya lawan bisa menjadi kawan, tergantung deal deal politik mana yang paling menguntungkan dirinya dan kelompoknya, sehingga saya katakan barang langka karena semua diukur dari sudut materi.ada istilah Tidak ada teman yang abadi yang ada adalah kepentingan yang abadi, memang kalau semua diukur dari unsur politik, maka sudah tidak manusiawi lagi.
Untuk menjadi manusia yang memiliki sifat setia ini dapat belajar dari orang tua kita , atau eyang kita yang memiliki referensi lengkap tentang kesetiaan, Oleh karena itu kita tetap mituhu artinya berbakti dengan meyakini, mempercayai ajaran orang tua kita atau guru kita. Karena murid atau anak yang baik harus mituhu pada orang tua atau guru, karena biasanya anak yang mituhu akan cepat meresapkan ilmu pengetahuan di otaknya, dengan pelan pelan dan tertib ilmu yang diperoleh dari gurunya akan diterima dengan baik, sedikit demi sedikit ilmu akan berkumpul menjadi banyak,lama kelamaan tanpa beban anak yang mituhu itu akan menjadi menonjol ,kecakapannya diakui oleh orang lain sehingga masyarakat atau pemimpin yang mengetahui kecakapan dan ketrampilannya akan memanfaatkan dengan menjadi pegawai atau abdi yang setya dan menjadi andalan untuk mengatasi masalah yang melinglupi wilayah dimana dia bekerja.Karena yang dicari type manusia yang model begini adalah bukan materi namun bentuk penghargaan sebagai manusia, bahwa dia bisa bekerja dengan tulus dan setia kepada atasan,serta merasa bersyukur atas setiap karunia Allah SWT, wujud kemanusiaanya diukur dari sudut kesetiaan.
Sehingga orang yang model seperti ini sangat mitayani yang artinya dapat dipercaya karena mampu menyelesaikan pekerjaan segala bentuk isi pikiran , ucapan dan perbuatannya dapat dipercaya oleh orang lain, semoga kita dikelompokkan orang yang mitayani dalam setiap pekerjaan kita , untuk dianggap mitayani dia harus bersih,jujur dan bebas dari kesalahan fatal. Sekali berkhianat terhadap perilakunya, saat itu juga kepercayaan orang itu akan buyar. Cobaan dan godaan untuk menyeleweng memang bertubu tubi datang justru biasanya di saat mendapat keberuntungan, oleh karena itu kita bisa belajar dari orang yang tetap konsisten walaupun cobaan dan godaan datang silih berganti namun dia tetap berprestasi tinggi sehingga dia akan dikenang sepanjang masa.

1 komentar:

  1. sebuah perjalanan bersama waktu akan menciptakan suasana kegoyahan
    tetap bertahan bukan berarti tanpa halangan tetap memegang kesetiaan

    BalasHapus