"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Kamis, 13 Mei 2010

Akankah sekolah SBI/RSBI menjadi model ideal bagi Indonesia


Satu produk pendidikan saat ini yang masih menjadi pembicaraan terutama dari kalangan akademisi adalah keberadaan sekolah berlabel SBI dan RSBI, kedua jenis sekolah ini menjadi trend saat ini karena model sekolah ini diberikan toleransi untuk memungut biaya kepada masyarakat dengan jumlah uang yang fantastis untuk kalangan masyarakat pinggiran/ umum menjadi masalah tersendiri, karena kebijakan inilah maka masyarakat pendidikan berlombalomba untuk mengarah/ meraih standar SBI atau RSBI tersebut.Sebenarnya apa Sekolah SBI itu ?
Pengertian SBI
SBI adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta didik berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia berkualitas Internasional dan lulusannya berdaya saing Internasional.
Karakteristik SBI

1. Menerapkan KTSP yang dikembangkan dari standart isi, standart kompetensi kelulusan dan kompetensi dasar yang diperkaya dengan muatan Internasional.
2. Menerapkan proses pembelajaran dalam Bahasa Inggris, minimal untuk mata pelajaran MIPA dan Bahasa Inggris.
3. Mengadopsi buku teks yang dipakai SBI (negara maju).
4. Menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari standar kompetensi lulusan (SKL) yang ada di dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP).
5. Pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standart kompetensi yang ditentukan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP).
6. Sarana/prasarana memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).
7. Penilaian memenuhi standar nasional dan Internasional.

Visi dan Misi SBI
Visi SBI dirancang agar memenuhi tiga indikator,yaitu:

1. Mencirikan wawasan kebangsaan,
2. Memberdayakan seluruh potensi kecerdasan (multiple inteligencies)
3. Meningkatkan daya saing global

Misi SBI merupakan jabaran visi SBI yang dirancang untuk dijadikan referensi dalam menyusun/mengembangkan rencana program kegiatan, indikator untuk menuyun misi ini terangkum pada akronim SMART:

1. Specific
2. Measurable (terukur)
3. Achievable (dapat dicapai)
4. Realistis
5. Time Bound (jelas jangkauan waktunya)
Dari penjelasan diatas kiranya dapat kita pahami bahwa untuk meraih sertifikat SBI dan RSBI tidaklah mudah, oleh karena itu menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah unggulan untuk berlomba meraih label SBI atau RSBI tersebut.
Keberadaan SBI /RSBI dinanti oleh masyarakat jika dapat menghasilkan lulusan yang mampu menjawab tantangan internasional artinya lulusan SBI/RSBI mampu disejajarkan dengan lulusan luar negeri, sehingga diperlukan tingkat kepercayaan masyarakat pemakai yang berasal dari luar negeri, negara negara pemakai lulusan SBI/RSBI jika mereka puas artinya proses pembelajarannya benar , namun jika mereka tidak puas maka perekrutan hanya berlangsung sekali dan tidak muncul lagi permintaan tenaga kerja dimasa depan.Sebagai penyedia tenaga kerja bagi perusahaan Asing maka sekolah SBI/RSBi haruslah memiliki litbang kurikulum dan ketrampilan , agar tidak ketinggalan dengan kemajuan dari Dunia usaha dan dunia industri sehingga lulusannya selalu dinanti oleh pengguna Asing.
Mengapa SBI/RSBI terkenal dengan sekolah mahal ?, apa yang menyebabkan mahal, dari kajian sementara terdapat data bahwa kurikulumnya KTSP dengan memperhintungkan faktor up todate artinya memberikan informasi yang terbaru atau sedang trend saat ini,bahkan memberikan materi yang up to date dengan memberikan materi tambahan mulok atau muatan lokal yang lagi trend , hal yang lain adalah dilengkapinya peralatan PBM atau peralatan praktik/ laboratorium atau bengkel kerja, yang menyesuaikan dengan dunia kerja/industri sehingga dibutuhkan modal yang besar, hal yang lain adalah proses pembelajaran yang efektif dan efisien yang memperlihatkan padat modal.
Pertanyaan lain yang menggoda kita adalah bagaimana jika siswa pandai atau pintar namun berasal dari kalangan miskisn , apakah bisa bersekolah di Sekolah bertaraf Internasionalatau RSBI ? , suatu pertanyaan yang wajar yang harus kita jawab , karena jika tidak mampu memberikan ruang bagi orang miskin tetapi pandai maka sia sia belaka, bagi bangsa ini untuk menciptakan tenaga kerja trampil dengan tingkat kepandaian mumpuni namun dari kalangan miskin, sehingga diperlukan regulasi dari pemerintah agar siswa berprestasi tapi miskin agar bisa bersekolah di sekolah berlabel SBI/RSBi dalam bentul subsidi silang atau bea siswa pendidikan bagi siswa pandai tapi miskin, sehingga ada ruang bebas bagi mereka untuk menunjukkan kebolehannya, sehingga nantinya menghasilkan lulusan dengan kualifikasi terbaik walau berasal dari orang tua tidak mampu , semoga dunia pendidikan kita dapat menemukan jati dirinya dengan menghasilkan regulasi atau aturan yang memudahkan anak pandai tapi miskin untuk bisa bersekolah di sekolah unggulan, sehingga secara tidak langsung dunia pendidikan kita bisa menghasilkan jawara tingkat dunia jika mengikuti lomba internasional secara tidak langsung mampu meninggakatkan citra pendidikan kita ditingkat internasional.....semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar