"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Minggu, 23 Mei 2010

Nasihat ayah kepada Putranya


Dalam proses mengantar putranya menjadi orang terpandang, diceritakan seorang ayah memberikan nasehat yang bisa digunakan untuk referensi buat kita sebagai orang tua yaitu dibagi menjadi 9 episode :
episode I :
Ayah memberikan nasihat tentang berbakti kepada Allah SWT, anakku kamu lahir karena ijin dan Ridho dari Allah, makanya warnailah hidupmu dengan Taqwa kepada Allah , karena dengan Taqwa kepada Allah niscaya hidupmu akan mudah, tidak ada yang tidak karena ijin Allah, sehingga kamu jangan menganggap remeh semua kejadian di dunia ini, ingatlah semua manusia yang sukses karena memperoleh hidayah Allah sehingga laksanakan semua perintah Allah dengan Ikhlas, tawadhu dan berlakulah sabar, niscaya kamu akan disayang Allah, jalinlah loby dengan Allah, jalinkan hubungan dengan yang memberikan hidup ini sehingga hidupmu mudah, semua yang akan kamu lakukan hendaklah dengan minta ijin kepada Allah, sehingga perjalanan hidupmu menjadi mudah anakku, ingat itu!
episode II
Ayah memberikan nasehat tentang masalah cara menghargai orang lain:
anakku jika engkau sudah beranjak dewasa satu hal yang perlu diwaspadai adalah masalah menghargai orang lain, kamu jangan anggap remeh masalah ini, kepada siapapun juga baik orang besar atau orang kecil, yang berkomunikasi denganmu harus engkau hormati, karena dibalik penghormatan itu, banyak rahasia kehidupan yang muncul akibat menghargai orang lain, misalnya munculnya rasa kepercayaan kepadamu, munculnya tanggung jawab lebih karena kamu dianggap mampu mengkomunikasikan keinginan orang lain , bahkan muncul penghargaan yang lain yaitu kamu dianggap pemimpin karena mampu menjebatani antar kepentingan di lingkungan masyarakat, banyak hal yang bisa dikembangkan akibat kita bisa menjalankan peran sebagai seorang yang santun dan memiliki tatakrama, sehingga harapan besar muncul secara otomatis bagi mereka yang dianggap mampu dijadikan tokoh panutan, jika hal ini terjadi tunggu tanggal mainnya, suatu saat apa yang menjadi harapanmu terutama dalam hubungan dengan masyarakat pasti akan terwujud.
Episode III
Ayah memberikan nasehat tentang cara berkata, dalam hal berkata kata diharapkan menggunakan tata aturan yang sopan, intonasi juga harus halus jangan berkata kasar atau berkata jorok, sekali kamu melakukan perkataan kotor dan disaksikan banyak orang maka kamu akan dicap sebagai orang yang tidak memeiliki sopan santun dalam berbicara, dampak dari cap ini maka kamu tidak akan dianggap cakap menangani masalah loby sehingga kebisaanmu terbatas, hal lain yang perlu diperhatikan masalah bicara adalah istilah empan papan dalam bahasa jawa yang artinya kapan waktu yang tepat untuk berbicara sesuatu, sehingga tidak generalisasi artinya ada waktunya untuk berbicara dan diam, kemudian istilah ojo dumeh dalam berbicara juga perlu diatur sehingga tidak boleh semena mena dalam berkata kata.
episode IV
Ayah memberikan nasehat tentang berkata "Ya" yang artinya mengiyakan atau menyetujui namun kenyataanya tidak melaksanakan kesanggupannya, hati hati anaku istilah "Ya" ini dalam maksudnya karena orientasinya pada ketrampilan dan kepandaianmu mengatasi masalah, jika kamu telah berkata "Ya" namun kamu tidak melaksanakan atau menghindarinya maka bisa dipastikan kamu tidak dipakai lagi, jika suatusaat ada masalah yang lebih besar, biasanya anakku jika orang mampu mnegtasi masalah besar maka rejekinya juga besar, sehingga tanggung jawab yang datang kepadamu harus kamu laksanakan dengan sebaik baiknya, sehingga nantinya kamu dianggap mampu jika ada pekerjaan besar datang kepadamu, ingat itu anakku!!
Episode V
Ayah memberikan nasehat tentang menolong orang lain, jika kamu dapat rejeki berarpun besarnya haruslah ingat bahwa minmal 2,5% adalah bukan hakmu, sehingga kamu harus merelakan yang bukan hakmu segerakanlah kamu berikan pada yang berhak , jangan kamu tunda tunda, karena jika kamu senang dengan sedekah maka rejekimu akan barokah, akan mengalir terus, segerakanlah kamu menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan , karena prinsipnya hidup adalah saling tolong menolong, karena nikmatnya hidup jika kita bisa membantu orang lain.
episode VI
Ayah memberikan nasehat tentang cara menghormati orang tua dengan mikul duwur mendem jero artinya mengangkat nama baik orang tua dengan berbuat yang terbaik dan menghapus dan menghilangkan keburukan orang tua dengan melupakannya , dengan berbuat sesuatu dengan mengingat selalu menjaga martabat orang tua baik ayah ataupun ibunya, sehingga orang lain mengingatnya dengan kebaikannya, bukan keburukannya.Jika kita berbuat yang terbaik maka secara tidaklangsung juga mengangkat nama baik orang tua kita.
episode VII
Ayah memberikan nasehat tentang Cara membawa diri, dimanapun kau berada kamu harus ingat bahwa kamu adalah anakku, yang senantiasa membawa diri dengan sikap dan pemikiran yang maju dan serta penuh perhitungan artinya tidak asal asalan semata, sehingga tindakan yang kita ambil pasti melalui proses perhitungan yang matang sehingga dikemudian hari jika terjadi masalah maka kita bisa dengan mudah mengatasinya, kamu harus berpenampilan rendah hati tidak boleh sombong, sehingga kamu akan dikagumi setiap orang karena pembawaanmu tenang, intonasi suara betul betul kamu jaga, tidak asal ngomong namun melalui proses berfikir kritis dan penuh perhitungan dan penuh dengan ketenangan hati.
Episode VIII
Ayah memberikan nasehat tentang uang , anakku jika kamu nantinya sudah berpenghasilan, maka uangmu harus kamu atur sedemikian rupa sehingga jangan sampai kamu kehabisan uang dalam hidupmu, karena Allah lebih senang pada yang kaya beriman baru berikutknya adalah miskin beriman jadinya urutannya lebih dahulu yang kaya beriman, oleh karena itu aku sarankan anakku kamu harus kaya dan beriman, tangan diatas lebih mulia dari pada tangan dibawah, pihak pemberi lebih mulia dimata Allah daripada tangan dibawah sebagai penerima.Ayah berharap kamu bisa jadi pengusaha yang sukses yang membawa usahamu dengan jalan yang benar, bisa memperkerjakan banyak orang , bisa membantu mereka yang mencari penghasilan, carilah ide terus menerus agar uangmu bekerja untuk kamu, jangan sampai kamu bekerja untuk uang, karena jika kamu bekerja untuk uang artinya kamu belum sukses, biar uang yang bekerja untuk kamu oleh karena itu kamu memiliki bisnis dengan cerdas , yaitu bisnis yang dipilih karena betul betul dibutuhkan dan menjadi contoh bagi bisnis lain.
Episode IX
Ayah memberikan nasehat tentang pemanfaatan waktu, anakku waktu seperti halnya sebuah pedang menurut orang arab, jika kamu tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik maka ibaratnya kamu terhunus pedang, gunakan waktu semaksimal mungkin untuk hal yang produktif, jangan boros dan jangan meremehkan waktu , karena waktulah yang menentukan kamu akan sukses atau tidak tergantung waktu, kamu akan tertinggal atau tidak, kamu yang akan merasakan, satu hal yang harus kamu pikirkan bahwa jika kamu tidak menggunakan waktu dengan baik maka hidupmu akan sia sia belaka, maka menurut filsafat china kuno waktu dibagi menjadi 4 yaitu , muda, dewasa , kerja , tua , dan tidak bisa diputar lagi, sehingga jika boros waktu tiba tiba sudah sampai masa tua dan habislah kamu.Umur orang tidak bisa ditebak tapi hanya bisa diatur oleh kita agar benar benar bermanfaat untuk bekal masa depan.
Demikian cerita sekilah tentang nasehat ayah kepada putranya semoga ada manfaatnya bagi pembaca sekalian dan menjadi pelajaran berharga sebagai orang tua dalam mendidik putra putrinya.... Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar