"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Kamis, 09 September 2010

Waspadai gerak gerik orang yang baru kita kenal selama perjalanan mudik


Setelah mengamati peristiwa dalam rangka mudik lebaran 1431 H , banyak hal yang bisa dijadikan ide untuk menulis, tetapi ada satu hal yang membuat saya trenyuh , prihatin dan sedih , yaitu adanya manusia yang tega berbuat dzolim kepada manusia lain dengan jalan membius dan menjarah barang oleh oleh untuk keluarga dan bahkan ada yang mencopet dengan jalan di silet saku celananya yang sudah disimpan dicelana lapis tiga, sehingga korban sampai histeris dan pingsan tidak bisa menerima keadaan ... hati ini menangis... ya Allah sadarkan orang orang yang berlaku curang seperti itu atau berilah hukuman yang setimpal jika sudah kau anggap keterlaluan.
Mengapa mereka tega berbuat seperti itu, marilah kita kaji, manusia memang memiliki nafsu baik dan nafsu jahat, kebetulan yang sedang hinggap pada pelaku adalah nafsu jahatnya , kalau pas datang nafsu jahatnya , maka dia tidak berfikir lagi pokoknya bisa memenuhi kebutuhan pelaku maka sikat saja ! , ini prinsipnya .
Memang kita akui bahwa manusia adalah mahkluk yang lemah, mahkluk yang mudah terombang ambing dengan keadaan , sehingga dia akan melakukan apa saja asal kondisinya bisa bertahan untuk hidup, oleh karenanya jika yang bersangkutan sudah memikirkan keluarganya maka apa saja menurut dia bisa memenuhi kebutuhan keluarganya maka dia akan lakukan , termasuk menipu , membius dan bahkan mencopet , walaupun sebenarnya dia suatu saat pasti menyadari bahwa perbuatannya telah menyebabkan penderitaan orang lain, karena sebenarnya kodrat manusia adalah salin menyayangi sesama, yang menyebabkan dia berbuat seperti itu karena pergaulan dan memenuhi kebutuhan yang tidak ada jalan keluarnya sehingga dia mencari jalan pintas.
Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa manusia jika terdesak dan tidak ada jalan lain maka dia rela melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
Pada saat dia melakukan pembiusan saat menjelang lebaran sehingga menyebabkan korbanya tidak sadar dan jika tak tertolong bisa menyebabkan kematian karena over dosis , dia sebenarnya ya paham akibat yang ditimbulkannya menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan sehingga kita harusnya memberikan solusi agar jangan sampai melakukan lagi yang diperlukan sebenarnya adalah lapangan kerja yang mendukung perolehan penghasilan untuk keluarganya , sehingga perlunya dibuka lapangan kerja untuk menampung mereka sehingga ada kesibukan untuk memperoleh penghasilan , sehingga keluarganya bisa mapan, selain itu juga diberikan penyadaran bahwa perbuatannya itu melanggar norma agama dan norma hukum yang bisa dipidana jika terbukti bersalah dan diakhirat kelak dimintai pertanggung jawaban.
Apakah mereka menyadari bahwa akibat mereka melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan orang lain dengan jalan pembiusan dan pencopetan yang berakibat terganggunya jiwa korban pembiusan dan menyebabkan trauma yang berkepanjangan sehingga untuk proses penyembuhan memerlukan waktu yang lama agar pulih sedia kala.
Keadaan ini mengingatkan kita bahwa semua perbuatan atau pekerjaan harus dipertanggungjawabkan baik kepada manusia atau pun kepada Tuhan sehingga jangan menggangap sepele ,kita sering melihat begitu kasihan korban perbuatan pembiusan tersebut , mereka diinfus dan diberi bantuan oksigen karena pasti akibat yang muncul adalah trauma dan stress berat karena uang hasil kerja mereka diluar negeri atau di luar kota selama 1 tahun hilang begitu saja atau perpindah tangan dengan jalan yang menyakitkan tersebut, sebuah pembelajaran kepada kita atau penumpang angkutan umum untuk tidak gampang percaya kepada penumpang lain yang belum kita kenal karena kita belum tahu siapa mereka dan dari mana mereka berasal dan punya tabiat seperti apa kita belum tahu, oleh karena itu kita tidak boleh percaya saja kepada orang lain selama dalam berpergian karena punya motivasi yang berbeda beda.
Dari berita yang saya rekam jelas jelas para korban merasa sangat kecewa kepada petugas baik yang ada dipelabuhan atau terminal bus , yang tidak bisa mengantipasi masuknya penumpang gelap untuk mencelakan orang lain yang sedang berusaha pulang menemui keluarganya yang telah lama ditinggalkan , selama merantau mereka begitu kangen untuk bertemu , dengan harapan dia akan memberikan gambaran bahwa dia selama merantau telah berhasil dalam hidupnya , sehingga pihak keluarga tahunya jika berhasil merantau pasti membawa uang banyak, nah inilah yang perlu dipahami bahwa selama 1 tahun tidak pulang , yang penting bisa pulang soal dia bisa memperoleh panghasilan lebih ya karena dia sangat hati hati atau bisa saya katakan nastiti dalam mengelola uang saja , sebenarnya hampir sama, hanya saja pandai pandai si pekerja dalam mengelola keuangan yang menyebabka dia memiliki sisa penghasilannya yang ditabung sehingga pada akhir tahun dia bisa membawa untuk keluarganya, tetapi kejadian lain menyebabkan yang menjadi harapan mereka menjadi sirna , akibat dicopet atau dibius oleh orang yang tidak dikenal.Marilah kita hati hati setiap berpergian ke dan dari luar kota untuk kembali kerumah karena dijalan begitu buas tanpa ampun mereka berusaha mencelakan kita , walaupun kadang kadang kita kesulitan mencari jati diri mereka dan tempat tinggalnya dimana ... semoga ada manfaatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar