"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Senin, 13 September 2010

Upaya Meningkatkan hajat Hidup masyarakat dengan sistem bapak angkat


Salah satu usaha untuk membantu sesama terutama bagi kaum duafa atau masyarakat miskin adalah dengan memberikan bekal ketrampilan, hanya saja tidak semua pihak menyetujuinya, saya memiliki pandangan yang sedikit berbeda, jika kita hanya memberikan sebagian rejeki kita dalam bentuk paket sembako atau uang maka sifatnya hanya sementara namun jika wujudnya adalah penyadaran bahwa tangan diatas lebih mulia dibanding tangan dibawah, dalam bentuk ketrampilan berusaha Insya Allah berguna untuk masa depan mereka.
Sebenarnya kondisi masyarakat miskin bisa kita ubah jika ada kepedulian dari teman teman pengusaha untuk mengulurkan tangan sedikit saja untuk saling berbagi sesama, salah satunya adalah memberikan peluang kerja dalam bentruk home industri, dimana industri yang dibuat oleh masyarakat adalah industri penunjang produk dari industri besar, misal masyarakat hanya membuat salah satu komponen prosuk tertentu, dan produk itu sudah terstandarisasi , sehingga siapapun yang membuat komponen produk tersebut harus melalui tingkat seleksi dan harus lolos uji terlebih dahulu, sehingga ada bagian pabrik yang tugasnya mengetes kelayakan produk untuk disebut produk pendukung, nah jika ini terjadi maka tidak ada bagian masyarakat yang merasa terpinggirkan sehingga selalu diberi cap masyarakat misksin.
Sekarang yang menjadi masalah adalah dimana home industri itu didirikan ? , tentu saja ya didaerah dimana pabrik utamanya berada dan yang dilatih lebih dahulu adalah masyarakat disekitar pabrik dan setelah mahir, mereka diberi kesempatan untuk berperan serta dalam membuat salah satu komponen pendukung produk pabrikan tersebut, adapun caranya sebagai berikut , dibuat peta ketrampilan apa yang paling dapat dilatihkan kepada masyarakat sesuai dengan jenis produk yang mau dihibahkan untuk dikerjakan oleh masyarakat sekitar , tentu saja ya jenis pekerjaan yang cenderung menggunakan banyak tenaga kerja, bukan padat modal alias penggunaan tenaga mesin, setelah mengetahui jenis pekerjaan yang akan dihibahkan maka selanjutnya ditampung berapa banyak masyarakat yang berminat menjadi tenaga atau pembuat komponen tersebut , setelah mengetahui berapa banyak, maka langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan agar mereka profesional dan harus sampai tingkat mahir artinya layak dibayar karena dapat menghasilkan produk pendukung dan telah lolos uji , mengapa harus lolos uji , nah ini yang harus dijelaskan bahwa konsumen sangat teliti mereka jika membeli barang atau produk ya harus lolos uji atau bersetefikat SNI , karena jika komponenya tau produksi dari masyarakat maka mereka akan beralih mencari produk lain, itu merupakan persyaratan .
Untuk menyadarkan masyarakat yang sudah lama terlena dengan kondisi yang sudah mapan dengan ketidak nyamanan alias hidup dengan tanpa tujuan merupakan pekerjaan yang tidak mudah , namun memerlukan pengorbanan , tetapi sekali lagi kapan lagi memperdayakan masyarakat kalau tidak mulai dari sekarang ,selama kita bisa membantu mereka maka kita harus sesegera mungkin untuk mulai jangan ditunda tunda lagi , karena jika mereka sudah mulai berminat dan teruji bisa diberdayakan maka merupakan keuntungan bagi perusahaan karena memperkerjakan dengan tenaga lebih murah.Hanya sekali lagi belum semua pengusaha tertatik untuk membantu mereka, jika dicermati sebenarnya banyak sekali sektor sektor industri yang bisa bekerjasama dengan masyarakat sekitar hanya saja tidak semua peduli dan dari pihak masyarakat tidak berfikir sampai sejauh itu.
Bagi pengusaha yang telah membantu dan bergerak lebih dahulu saya ucapkan selamat dan terima kasih , karena ternyata anda adalah orang arau atau pihak sebagai pioner pembangunan , karena sebenarnya kita tidak perlu mengirim TKI keluar negeri dan disana teraniaya , karena disekitar kita ada yang bisa menjadi lahan untuk bekerja , dengan catatan masyarakat harus mau berusaha untuk mengubah paradikma berfikir , bahwa kita bisa menjadi bangsa yang besar dan disegani bangsa lain jika semua komponen bangsa berniat mengubahnya , Tuhan mau nengubah nasib kita tergantung apakah manusianya mau berubah , jadi indikator utama keberhasilan bangsa sebenarnya tergantung dari upaya bangsa itu mau berubah dan mengubah pola pikir masyarakatnya agar menjadi agent of change pembangunan.
Kita bisa menyadarkan para pengusaha untuk berkiprah secepatnya membantu negara, bisa kita contoh Negara China sekarang, begitu majunya industri rumahan mereka sampai bisa membuat sepeda motor sendiri, yang awalnya masyarakat diberi peran untuk membantu industri besar dan setelah berhasil mereka diberi kesempatan untuk menjadi industri mandiri sehingga bisa mengkespor produk rumahan mereka yang mutunya tidak kalah bersaing dengan industri besar seperti contoh produk sepeda motor Merk Chialing, Changan dll.
Untuk menimbulkan kepercayaan dan kepedulian Industri besar menjadi bapak angkat tidak semudah membalik telapan tangan , namun perlu keberanian dan semangat tersendiri karena kuatir hasilnya tidak diterima pasar, oleh karena itu untuk mengatasi masalah kepercayaan pasar dibuatlah stadarisasi produk yang ber nomor registrasi.
Memang peranan Negara cukup besar untuk keberhasilan merangkul perusahaaan besar ikut berkiprah membantu masyarakat yaitu ada regulasi atau kebijakan menyangkut kemudahan perijinan, ekspor serta penurunan pajak , sehingga tidak terjadi ekonomi biaya tinggi , yang akibatnya produk kalah bersaing dengan produk yang sama dari negara lain, oleh karena itu perlu kajian tersendiri oleh negara jenis produk apa saja yang bisa dikerjasamakan dengan industri besar dan apa saja yang dipeoroleh oleh pengusaha jika ikut berkiprah dan memberdayakan masyarakat, kita tunggu keikut sertaan kedua belah pihak baik dengan negara maupun pengusaha untuk segera berkiprah bersama sama dengan kekuatan masyarakat yang saya rasakan masih tertidur pulas dengan impiannya mereka... kita tunggu kiprah para pengusaha !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar