Menurut Ciputra jika Indonesia memiliki 4.4 Juta jiwa yang menjadi wirausaha , perekonomian negara ini bisa berjalan lebih baik.
Ciputra juga mengatakan, mengapa sebagian besar negara berkembang di dunia masih tetap miskin dan tak kunjung berkembang dan keluar dari kemiskinan , akar dari semua masalah itu adalah karena negara berkembang tidak punya cukup entrepreneur.
Indonesia adalah negara dengan penduduk berjumlah kurang lebih 240 juta jiwa, dimana dari jumlah tersebut sekitar 20% adalah angkatan kerja lulusan SMK.
Para Pembaca yang budiman sebuah kondisi yang memprihatinkan dan mengenaskan, pola rekruitmen karyawan sekarang hanya menguntungkan Pemilik pabrik dan pengelola bisnis penempatan tenaga kerja atau PJTKI atau Bursa Kerja , karena dengan sistem Outsoursing , karyawana hanya bisa bertahan mulai dari 6 bulan , 1 tahun dan 2 tahun , jika masing tahap tidak lolos maka terjadi PHK , jelas suatu kondisi yang mengenaskan.
Oleh karena itu kita sebagai pengelola sekolah haruslah tanggap dengan kondisi seperti ini , apa yang seharusnya dilakukan , karena tidak semua lulusan yang dihasilkan Sekolah terutama sekolah Kejuruan bekerja sesuai dengan bidangnya atau keahliannya.
Satu kondisi lagi yang perlu saya sampaikan adalah banyak lulusan kita setelah bekerja selama 2 tahun, setelah tidak dilanjutkan lagi kontraknya oleh perusahaan , mereka jadi pengangguran lagi , dan kondisi ini terus menerus terulang , oleh karena itu sebagai pengamat ketenagakerjaan saya prihatin. Upaya yang harus dilakukan adalah pemberian ketrampilan tambahan sebagai muatan lokal atau istilahnya tambahan ketrampilan jika suatu saat mengalami kondisi kepepet , yaitu menjadi pelaku usaha atau wirausaha.
Ketrampilan wirausaha ini sebaiknya diberikan berdasarkan minat dan hobynya, karena jika berdasarkan hobynya dan minatnya maka ketrampilan ini bisa bertahan lama dan tidak mudah lupa.
Ketrampilan berdasarkan hoby ini mempunyai bekas yang mengakar di dalam hatinya sehingga setiap langkah yang harus dilakukan akan terekam secara maksimal didalam memori ingatan siswa. ini sesuai dengan teori bawah sadar manusia bahwa segala sesuatu yang terekam didalam otak terutama dari pengalaman bekerja , akan membekas di memori otak , sehingga akan mudah untuk menampilkan kembali memori tersebut.
Proses pemberian tambahan ketrampilan ini sifatnya mendesak, karena dari pengalaman bekerja setelah 2 tahun , banyak yang di PHK sehingga mereka banyak yang kebingungan untuk mencari pekerjaan lagi , nah dari pengalaman inilah sebaiknya , sebelum lulus atau di awal kelas 12 dibekali ketrampilan tambahan terutama berwirausaha ssuaikan dengan hobi dan minat anak.
Perlu saya sampaikan di sini bahwa kebiasaan orang China untuk mendidik anaknya berdagang , diawali dengan sumpah amukti , yaitu sesuatu janji yang diucapkan dan dilakukan untuk tidak makan nasi dengan lauk pauk sebelum tercapai cita cita yang diinginkan , sehingga setiap hari hanya makan bubur nasi dengan lauk pauk sekedarnya, sampai tercapai tujuannya.
Kemudian langkah berikutnya dalam melatih anaknya berdagang adalah menejemen menunggu toko, paling tidak 1 tahun anak anaknya disuruh menunggu tokonya , maksudnya agar tahu selera konsumen dan keinginan pelanggan.
Nah para pembaca yang budiman, untuk sukses berwirausaha tidaklah mudah, semudah membalik telapak tangan , namun ternyata harus dilakukan dengan niat dan semangat yang tinggi, sehingga hal inipun harus disampaikan kepada siswa , agar mereka menyadari bahwa untuk sukses harus penuh perjuangan dan doa.
Menurut Alvin Tofler futurolog Eropa , bahwa untuk kedepan jika mau bisnis , bisnislah di 5 kegiatan yaitu :
1. Bidang Makanan
2. Bidang Kesehatan
3. Bidang pendidikan
4. Bidang telekomunikasi
5. Bidang Transportasi
Nah , bidang wirausaha juga harus juga melihat 5 trend tersebut, agar tidak terlalu lama perkembangannya .Bagi pemangku kepentingan di Sekolah khususnya SMK , segeralah untuk mendesign kurikulum tambahan sebagai kurikulum muatan lokal, Karena trend kedepan sekolah tanpa tambahan ketrampilan wirausaha dalam rangka menumbuhkan jiwa kemandirian maka kemungkinan tidak menjadi pilihan pertama dalam mencari sekolah, dan orang tua sekarang semakin cerdas dalam memilih sekolah untuk putra putrinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar