"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Jumat, 14 Juni 2013

Sisi Lain dari Pejabat







Jabatan adalah ialah sekumpulan pekerjaan yang berisi tugas tugas yang sama atau berhubungan satu dengan yang lain d, dan pelaksanaannya meminta kecakapan,pengetahuan , keterampilan dan kemampuan yang juga sama meskipun tersebar di berbagai tempat. Dalam birokrasi dikenal jabatan karier yakni jabatan dalam lingkungan birokrasi yang hanya dapar diduduki oleh PNS. Jabatan karier dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Jabatan Struktural : yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. Kedudukan Jabatan struktural bertingkat dari tingkat terendah (seselon IV/b) hingga yang tertinggi ( eselon I/a). Contoh jabatan struktural di PNS pusat adalah : Sekretaris Jendral , Direktur Jendral, Kepala Biro dan Staf Ahli. Sedangkan contoh jabatan struktural di PNS daerah adalah : Sekteraris daerah, Kepala dinas/badan/kantor/kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi , camat, sekretaris camat,lurah dan sekretaris lurah.

2. jabatan Fungsional , yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi , tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksanaan tugas tugas pokok organisasi , misalnya : auditor( Jabatan fungsional Auditor atau JFA) , guru, dosen, perawat, bidan,apoteker,peneliti,perencana, pranata komputer, statistisi, paranata laboratorium pendidikan dan penguji kendaraan bermotor.

Orang yang menduduki jabatan adalah Pejabat.Kali ini penulis akan mengulas tentang pejabat. Mengapa penulis mengangkatnya sebagai obyek kajian. Karena jabatan ini sangatlah menarik. Menariknya adalah karena ada 2 versi untuk meraihnya dan setelah menduduki jabatan ada perubahan pola tingkah laku dan pola pikir.

Marilah kita kaji dari cara meraihnya : 1. Cara bernafsu (berambisi ingin meraihnya dengan segala cara).
2. Cara Menunggu Titah Allah SWT( Ditunjuk Langsung dengan perantara manusia untuk menduduki jabatan ).

Dari kedua cara tersebut kita lihat cara 1, manusia diberi kebebasan untuk memilih berbagai cara dengan segala konsekwensinya dimana Allah mengijinkan tetapi tidak Meridhoinya. Sehingga jabatan yang diraih dengan cara 1 , maka ada kecenderungan :
1. Harus mengeluarkan pengorbanan yang tidak sedikit baik moril maupun material
2. Jika sudah menduduki jabatan cenderung responya sangat hati hati dan takut resiko sehingga keputusannya kadang kadang tidak rasional.
3. Ada kecenderungan menggunakan politik belah bambu artinya dengan atasan sangat loyal dan mau mengeluarkan dana berapapun atasan butuh mau mengusahakan dan kadang kadang berani menyalahi prosedur yang penting dana setor ke atas terpenuhi.tetapi dengan bawahan sangat ketat dan cenderung pelit. hal ini terjadi karena pada saat mau menduduki jabatan ada deal deal tertentu dengan atasannya.
4. Banyak energi yang terbuang karena selalu menjaga penampilan dan menggunakan topeng ramah sehingga tidak tampil apa adanya.
5. Memiliki rasa ketakutan yang berlebihan jika tidak melaksanakan perintah atasan
6. Tidak mau melaksanakan pekerjaan yang kreatif atau inisiatif yang bersifat jangka panjang masa manfaatnya, karena berfikir paling yang menikmati orang lain. Padahal tidak ada pekerjaan yang sia sia jika bermanfaat bagi orang lain.
7. Suka pekerjaan yang instan dan segera jadi uang.
8. Ada kecenderungan jika pejabat atasan yang menunjuknya berhenti maka dia juga segera diganti
9. Masa menikmati jabatan tidak lama karena segala sesuatu yang dipaksakan tidak akan langgeng karena tidak Diridhoi Allah dan jika diganti tidak menimbulkan kesan rasa kehilangan bagi bawahan ataupun teman sejawat.

Jabatan diraih dengan cara ke- 2 : karena jabatan ini di Ijinkan Allah dan Diridhoi Allah memiliki ciri sbb:
1. Allah akan melengkapi hati pejabat ini dengan sifat sabar
2. Seolah olah segala permasalahan yang muncul sudah disiapkan jawabannya atau jalan keluarnya sehingga tidak menimbulkan kehebohan.Karena Allah telah memberikan bekal pemikiran dan cara mengatasi masalah.
3. Selalu menjaga kekeluargaan  dan berupaya memberikan solusi yang nyaman dan tidak melanggar hukum serta tidak dengan mudah memberikan ijin jika melanggar hukum.
4. Senang berbuat amal dan kebajikan , tidak menangnya sendiri serta selalu menjaga perasaan orang lain termasuk bawahannya atau kolegannya.
5. Senantiasa memberikan solusi kreatif baik diminta ataupun tidak , walaupun sifatnya masa manfaatnya jangka panjang.
6. Tidak suka pamer kekayaan dan cenderung sederhana karena menjaga perasaan orang.
7. Senang pekerjaan yang bersifat tantangan dan produktif serta senang melibatkan banyak teman , karena tidak suka menyalahkan orang lain.
8. Loyal kepada atasan tetapi tidak buta tetapi wajar dan rasional serta profesional
9. Mau menampung semua masalah dan sangat hormat kepada bawahan selain atasan.
10. Berprinsip semua masalah bisa dicarikan solusi dan jangan sampai ada yang tertinggal untuk dicarikan solusi masalahnya.
11. Jika berhenti banyak yang merasa kehilangan dan bawahan merasa tidak ikhas ditinggal.

Nah para pembaca yang budiman dari kedua cara meraihnya saja sudah beda sehingga hasilnya pun akan beda , karena hidup hanya satu kali maka pilihlah yang di Ijinkan dan diriDhoi Allah agar hasilnya barokah dan menjadi lahan amal bagi saudara. Jangan berfikir segera meraihnya dan segera mencari uang sebanyak banyaknya karena hasilnya tidak selalu baik akhirnya.
Bisa JADI YANG MENURUT MANUSIA BAIK TETAPI DIMATA ALLAH TIDAK BAIK DAN SEBALIKNYA BISA JADI YANG DIMATA MANUSIA TIDAK BAIK TETAPI DI MATA ALLAH ADALAH BAIK DAN MULIA.

Maka jadilah pejabat yang tahu diri , sehingga jabatan yang diraihnya membawa manfaat bagi dirinya dan keluarganya sehingga anak anaknya adalah anak yang sholeh dan sholikah yang dapat menjadi sumber jalan sorga bagi orang tuannya, menjadi anak yang qurota a'yun dan senantiasa mendoakan orang tuanya, untuk apa kita sukses tetapi anak anak kita tidak hormat kepada kita. Semoga bisa menjadi bahan kajian... Amin


1 komentar: