"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Rabu, 15 Mei 2013

Manusia dengan Kelebihannya

Para pembaca yang budiman, mengingat sejarah Rasul Nabi Muhammad SAW dimana beliau dijuluki Al amin atau orang yang jujur/orang yang dapat dipercaya. Artinya secara pribadi beliau memiliki Branding  dihati umat islam sedunia sehingga apapun yang dibawa beliau pasti laku karena profesi beliau adalah seorang pedagang. Proses perjalanan sebagai pedagangpun dilalui dengan sangat cemerlang sehingga teman teman pedagang yang lainpun menaruh hormat kepada beliau karena semua barang yang dibawanya dijual dengan sistem yang jujur. Salah satu kelebihan beliau adalah setiap menjual barang para pembelinya  diberitahu harga pokoknya atau harga kulakannya sehingga yang mau beli hanya diminta memberi tambahan jasa membawa barang dan keuntungan untuk bekal hidup dalam perjalanan , karena niat berdagang untuk beribadah sehingga keuntungan yang dicarinya sangatlah sedikit yang penting bisa untuk kulakan lagi dan ketemu banyak orang sehingga nilai ibadah dalam bentuk silaturokhim terwujud dan fastabiqul khoirot.




Untuk meniru gaya Nabi Muhammad SAW jelas tidak mungkin, karena  kita sebagai manusia biasa , oleh karena itu kita hanya bisa berupaya mendekati ideal.
Saudaraku, kelebihan lain yag dimiliki adalah beliau memiliki posisi tawar yang tinggi dengan bekal nama Al amin tersebut, oleh  karenanya tidak ada pedagang besar di jasirah Arab pada saat itu yang tidak kenal beliau , karena julukan yang diterima beliau tersebut, maka banyak saudaragar kaya yang mengajak bergabung dan bermitra ,dan hal inilah yang bagi manusia biasa akan menyebabkan munculnya sikap sombong dan takabur.
Hal yang tidak dilakukan nabi yaitu tetap bersahaya , lemah lembut dan sabar , sehingga makin memoncerkan namanya sehingga akhirnya janda kaya Khodijah bisa menaklukan hati nabi. Sehingga akhirnya Siti Khodijah dijadikan istri Nabi, dengan kata lain nabi memiliki daya tawar yang tinggi atau positioning yang tinggi sehingga keberadaan Nabi sangat diperhitungkan saat itu. apalagi sebagai seorang pemimpin muda berbakat.

Kita seyogyanya harus memiliki nilai dengan mampu menciptakan branding tersendiri sesuai bakat dan ketrampilan yang kita miliki,  sehingga ketrampilan dan bakat yang kita miliki harus dioptimalkan atau difokuskan agar cepat mencapai posisi brandingnya.
Secara otomatis setelah kita memiliki posisi branding yang baik ,maka  kita punya nilai sehingga sangatlah marketable.
Orang yang memiliki daya marketable secara otomatis memiliki daya positioning yang baik sehingga yang bersangkutan layak untuk dihargai , baik untuk posisi jabatan ataupun penghasilan.

Kita menyadari untuk menjadi manusia yang unggul maka selalu dicobai oleh Allah, cobaan tersebut sebenarnya karena Allah sayang kepada kita , agar kelak setelah kita menduduki posisi yang terhormat baik sebagai manusia maupun sebagai hamba Allah , maka segalanya telah dipersiapkan oleh Allah , dengan kata lain jika seseorang telah ditunjuk Allah karena keimanannya maka Allah akan menyertai kedudukannya dengan segala fasililitasnya antara lain orang tersebut diberi hati yang sabar, tawadhu, qonaah serta memiliki sifat adil. untuk sampai tataran itu butuh proses sehingga seolah olah kita senantiasa tidak mulus jalannya , segalannya memerlukan perjuangan yang berat dan susah. Proses untuk mencapai tataran yang tinggi dimata Allah tidak mudah.sebenarnya agar kita selalu ingat bahwa segala sesuatu harus dengan perjuangan , artinya tidak datang dengan sendirinya.

Lain halnya jika kedudukan atau jabatan yang diperoleh dengan tidak benar, maka Allah mengijinkan tetapi tidak meRidhoinya , hal ini ditandai dengan singkatnya menduduki jabatan tersebut, banyak masalah dalam perjalanannya dimana masalah tersebut muncul karena ngunduh wohing pakarti , terjadinya masalah karena ulah kita sendiri.

Saudaraku seiman, alangkah indahnya jika setiap muslim mempunyai niat yang sama  dalam tataran apapun juga memiliki kesamaan visi dan misi  yaitu masing masing ingin mewujudakan brandingnya , sehingga mereka memiliki daya jual yang tinggi alias marketablenya tinggi sehingga akhirnya dalam memposisikan dirinya memiliki daya tawar yang tinggi juga alias daya positioning yang tinggi juga.

Semoga kita digolongkan sebagai manusia yang tahu diri dan mempunyai nilai tinggi dimata Allah. Yang jelas masih ingat rumus Allah yaitu bisa jadi yang menurut penilaian manusia itu baik tetapi dimata Allah tidak baik , tetapi bisa jadi  dimata manusia tidak baik tetapi dimata Allah adalah baik, sehingga dengan sifat Rahman dan Rokhimnya Allah senantiasa menjaga manusia agar tetap bernilai terutama Allah menjaga manusia agar tetap dekat sama Allah sehingga tidak ada sifat takabur, riya' dan sombong ..... semoga ada manfaatnya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar