Saudaraku yang Di Rahmati Allah, setiap manusia diberi kebebasan dalam menjalani kehidupan ini , yaitu proses kehidupan yang melalui jalan yang benar ataupun memilih jalur yang salah. Dimana setiap pemilihan jalan ataupun jalur mempunyai konsekwensi masing masing.
Dari pemilihan jalan ini ada yang berdampak menjadikan jiwa manusia menjadi tenang dan damai sebaliknya juga ada yang menyebabkan hati manusia gundah gulana dan galau tak karuan.
Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang jiwa yang tenang, mengapa saya tertarik dalam masalah jiwa yang tenag ini karena Allah telah menggariskan dalam Al Quran :
Yaa ayyatuuhan nafsul muthma,innatu irji'ii ilaa rabbiki raadhiyatan mardhiyyatan , Fadkhuli fii 'ibaadii wadkhulii jannatii." Hai jiwa yang tenang , kembalilah kepada TuhanMu dengan hati yang ridho dan diridhoi , Maka masukkalah kedalam golongan hamba- hamba ku dan masukklah kedalam sorga-Ku ." ( QS : 89 : Al fajr : 27-30)
Allah hanya suka kepada manusia yang hatinya tenang dan penuh ketentraman yang dipersilahkan untuk memasukki surag Allah. Sementara itu ketenangan akan tercapai jika anda memilih berdamai dengan kehidupan , memilih keindahan cinta dan kasih sayang dari pada menonjolkan kebencian , memilih kerendahan hati daripada kesombongan , memilih bersyukur daripada iri dan dengki. Ketenangan hati adalah milik hamba hamba Allah yang ridho dengan ketentuannya.
Saudaraku yang dirahmati Allah, kita senantiasa melakukan kegiatan dari hari kehari tanpa memikirkan sampai sejauh mana langkah kita kejurusan yang diridhoi Allah, sehingga setelah melalui kajian dan penyadaran diri baru tahu bahwa waktu yang dilalui telah jauh melanggar jalur kehidupan sesuai tuntunan Allah, tahu tahu kita melenceng , nah setelah kita melakukan penyadaran diri dan instrospeksi diri maka segeralah untuk kembali kejalan yang diridhoi Allah, agar kita rugi menjalani kehidupan ini,
Jadilah pribadi yang tenang dan optimis , sejauh kita setiap melakukan segala sesuatu selalu diawali dengan ijin kepada yang memiliki kehidupan ini yaitu Allah SAW, sehingga kehidupan menjadi lebih mudah dan penuh berkah.
Niatkan setiap mau melangkah dengan niat yang benar karena niat yang benar merupakan separoh proses keberkahan, proses kerja sesuatu pekerjaan yang benar adalah dengan menyebut asma Allah dengan membaca "Basmallah" karena niat kerja kita sambil beribadah sehingga kita dapat 2 nilai sekaligus , nilai pertama nilai ibadah dan nilai kedua adalah hasil proses kerja, sehingga beruntunglah bagi manusia yang selalu mengandlakan ridho ilahi sebagai bagian proses keberhasilan kehidupan , sehingga manusia tersebut akan melangkah dengan pasti dan tenang hatinya, hasilnya dijamin pasti mantap dan optimal, dibanding yang ragu melangkah dalam menjalankan kegiatannya atau usahannya. hati yang tenang menjadikan pengambilan keputusan dengan optimal dan penuh perhitungan sehingga berfikir tidak hanya yang nampak tetapi yang tidak nampakpun akan ikut terselesaikan .... semoga ada manfaatnya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar