"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Jumat, 13 Mei 2011

Businness centre Jangan sampai Seperti hadiah berupa gajah Putih


Teman teman pengelola business Centre Se-Jawa Tengah Yang saya hormati, saya kadang kadang punya pikiran, ternyata untuk mengelola Businnes Centre di Sekolah yang nota bene milik sekolah/pemerintah ternyata banyak kendala yang muncul, satu sisi harus bisa menyatukan visi dan misi keberadaan businnes centre dengan seluruh warga sekolah juga tidak luput dengan pengamat dari luar sekolah. Sering kali terjadi karena komunikasi yang tidak lancar menyebabkan informasi menjadi tidak nyambung sehingga seolah olah Bc menjadi sumber penghasilan buat pengelola.Nah hal ini yang harus dibuang jauh jauh, karena dengan kita bisa mempertahankan Asset yang dimiliki saja sudah baik apalagi kok sampai punya pemikiran ingin menghabiskan dana BC.Nah oleh karena itu saya hanya ingin memberikan wacana kepada teman teman, buat laporan garis besar perjalanan asset dari waktu ke waktu kepada keluarga besar sekolah sehingga kita bisa memberikan gambaran bahwa dana yang dikelola larinya kemana saja.
Kita harus bangga kepada BC kita sehingga jangan sampai pengelola kok mengeluh apalagi bilang tidak bisa mengelola, inilah sumber masalah karena kepercayaan teman kepada kita langsung hancur , bahwa kita dikatakan tidak kompeten.Kita sebagai pelaku usaha haruslah menyadari bahwa selalgi kita dipercaya tunjukan bahwa kita mampu mengelola kalau perlu kita cari mentor atau orang yang akan membimbing dalam pengelolaan usaha, dari pengalaman orang sukses yang mengelola usaha kebanyakan memiliki mentor atau orang sukses mengelola usaha , sehingga perjalan usaha kita akan cepat mencapai tujuan yang kita harapkan karena kita bisa meniru dalam pengelolaan atau istilah bisnisnya model ATM ( Amati , tiru , modivikasi), kita bisa meniru cara cara mereka mengelola usaha , nah kita tiru kita sesuaikan dengan kondisi Bisnis kita.Teman teman banyak cara untk sukses namun sekali lagi selagi kita dipercaya tunjukan bahwa kita bisa bekerja dan mampu mengembangkan karena hidup kita harus punya makna dan tipak ( bekas) karena jika kita pernah berhasil mengelola maka generasi berikutnya akan tercatat bahwa pada saat kita memimpin kondisi pas dalam kondisi puncak sehingga kita selalu dikenang bahwa pengurus Bc periode Th X yang dipimpin Mr X adalah terbaik dalam mengelola BC di sini dst.Nah jangan sampai kita sebagai pelaku BC malah menjadikan BC hancur atau bangkrut atau istilahnya kita seperti memperoleh hadiah seekor gajah putih.Ada cerita jaman dulu raja raja India kalau mau mengalahkan musuhnya dengan cara memberikan hadiah seekor gajah putih kepada musuh nya, mengapa kok musuh diberi hadiah seekor gajah putih bisa kalah dan akhirnya takluk, gajah putih adalah binatang peliharaan para kastria dan kaum brahmana yang kaya , karena untuk menghidupi gajah putih dibutuhkan 1. Kandang yang bersih 2. makanan khusus dan pekatik atau orang yang ngurusi juga harus khusus sehingga jelas biaya hidupnya mahal karena pola hidup dan makanya beda dengan gajah kebanyakan maka biasanya akan jatuh miskin karena kalau dijual gengsi dan akan jatuh martabatnya mereka akan berlomba untuk dikatakan mampu memelihara padahal tidak mampu akhirnya dia akan kalah dan mengakui kekalahannya, nah jika BC yang kita kelola tidak berkembang dan mandiri bisa dipastikan kita bisa dikatakan memelihara gajah putih, la wong kita harus nggaji pegawai, merawat toko dengan cara yang mahal supaya kelihatan hidup dan jika terus menerus tombok maka bisa dipastikan kita menjaga prestige sekolah tapi tekor biaya dan bisa dipastikan kita bisa bangkrut, nah oleh karena itu BC yang kita banggakan haruslah kita kelola dengan sepenuh hati cari terobosan terobosan yang brilian, kita jalin link distribusi dgn prinsipal dengan lihai dan jeli sehingga BC kita bisa menjadi pusat grosir / pusat kulakan jangan bangga hanya sebagai retail saja usahakan sebagai Grosir , cari produk unggulan , kita kemas dengan nama BC kita , kita tingkatkan promo kita agar BC kita moncer dan bisa menjadi pusat kajian dan studi banding sebagai salah satu Pusat Pelatihan bisnis untuk anak anak kita , agar kelak kita dicatat sebagai pelaku perubahan karena mencetak generasi wirausaha , karena indikator negara yang makmur menurut Ir Ciputra adalah yang memiliki banyak wirausaha , minimal kita memiliki 2% dari jumlah penduduk, sekarang negara kita baru memiliki 0,18% wirausaha , wah masih jauh dari kondisi idealpadahal Singapura negara kecil saja sudah memiliki wirausaha sebesar 4% dari jumlah penduduknya, oleh karena itu marilah teman teman pengelola untuk maju pantang mundur dalam mengelola BC kita agar kita mampu menjadi faktor pengubah kehidupan terutama mampu mencetak generasi wirausaha , semoga ada manfaatnya .. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar