"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Rabu, 09 Juni 2010

Topeng kehidupan manusia suatu pembelajaran


Saya sangat senang memperhatikan polah tingkah orang lain, semakin jeli saya memperhatikan semakin geli saya dibuatnya, kita ini aneh, karena semua pola tingkah laku kita sangat tergantung dari hati kita, kalau pas hati kita tentram tidak terburu buru atau hati kita nyaman , maka semua tingkah laku kita ya normal saja, sehingga tingkah laku kita tergantung dari suasana hati kita.
Sebuah lagu yang dilantunkan oleh musisi Ahmad Albar dari grub band Godbles yang berjudul "dunia panggung sandiwara", memang benar adanya, banyak kita temui bahwa perjalanan kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh ego manusia yang diwujudkan dengan penggunaan topeng, dengan kata lain setiap gerik gerik manusia sangat dipengaruhi oleh jenis topeng apa yang dipakai, mau alim, kasar, lembut,jantan,gagah,kaya,miskin,pengusaha, pekerja,jujur, penipu,pejabat,guru,petani,nelayan,pedagang, dll, pokoknya tergantung kepentingannya.
Semakin kita trampil memilih topeng yang tepat semakin profesional kita, karena semuanya diukur dari produktifitas untuk menghasilkan uang ... he he, ternyata sebenarnya kita masih kalah sama monyet , wong monyet aja pinter cari duwit untuk majikannya.
Sering kali kita jika bermain peranan keliru menggunakan topengnya sehingga secara penamppilan jelas jelek, sekaligus wagu,lucu kalau dilihat, karena merupakan suatu kesalahan fatal , kalau sampai salah menggunakan topeng, misal kalau kita mau pinjam uang di bank, bank sangat subyektif untuk memberikan pinjaman kepada nasabah, teman saya sendiri pernah melakukan trik, dia ingin minta pinjaman ke bank, tapi dia pakai strategi jitu, dia pinjam mobil BMW temannya yang terbaru, dia masuk ke bank sudah beda pelayanan, dia berlagak seperti pengusaha terkenal , eh ternyata pegawai bank sendiri juga belum begitu kenal sama teman saya tersebut, dia pinjam 1 Milyar, ternyata disetujui dan pelayanan sangat cepat, namun karena dia memang profesional maka pinjaman tersebut dalam waktu 2 tahun telah lunas. Dalam hal penggunaan topeng yang saya soroti adalah keahlian dia menyamar sampai pegawai bank sendiri percaya, namun karena dia dapat dipercaya maka perjalanannya juga lancar.
Kembali kepada masalah topeng tadi , secara otomatis kita sadar betul bahwa penggunaan topeng yang salah berakibat fatal dengan hasil yang merugikan, karena kepandaian kita dalam mengukur tingkat profesional manusia sangat ditentukan oleh kepandaaian dia menggunakan topeng yang tepat.Jika kita menyadari bahwa hidup itu perjuangan , memang benar adanya, kita senantiasa dicobai oleh ALlah, sehingga mempertebal tingkat keimanan kita kepada Allah, bahwa hidup manusia itu ada batasnya sehingga diharapkan setiap hari senantiasa dapat mengukur produktifitas kerjanya, antara pengorbanan dan hasil minimal seimbang, tidak ada yang dirugikan.
kondisi setiap orang berbeda beda , daya lentur untuk menghadapi stres kehidupan berbeda beda sehingga masing masing mengunakan topeng yang berbeda, tergantung kepentingannya, kalau ketemu sahabat lama harus menggunakan topeng apa?
nah nanti suatu saaat akan ketahuan mana yang emas, mana perak dan yang mana perunggu sehingga, jika dikelompokan ke kelompok emas maka secara otomatis tingkat keberhasilannya sempurna dan penampilannya maksimal , sehingga orang lain mengganggap bahwa kita digolongkan sebagai manusia unggul akibatnya topeng yang tepat adalah topeng berwajah pemimpin kharismatik dengan hati yang lembut dan berperawakan tegap serta dengan semangat tegur sapa jika ketemu orang lain. Demikian pula jika kita berlaku sebagai pegawai ya menggunakan topeng pegawai dengan motif kalem , wajah tenang dan cara bertutur kata lembut, sehingga model kaya gini kita menggunakan topeng karyawan dengan tingkat produktifitas sepadan dengan pengorbananya.
Ada yang menyebut bahwa kita sebaiknya jadi orang yang jeli, dalam artian setiap kita menggunakan topeng harus diukur dulu kemungkinan hasil yang akan diperolehnya , nah jika cara ini dipakai nanti kita menggunakan rumus politisi yaitu tidak ada kawan yang abadi yang ada adalah kepentingan yang abadi, nah jika hal seperti ini terjadi maka dipastikan dunia persilatan perpolitikan kelihatan gayeng, karena penuh intrik.
Maka saran saya ngono yo ngono ning ojo ngono, artinya kita sadar bahwa diluar kehidupan kita ternyata untuk hidup saja penuh dengan intrik dan trik sehingga kita harus waspada , karena prinsip ngono yo ngono ning ojo ngono itu punya arti boleh melakukan apa saja asalkan tetap menjunjung tinggi kejujuran dan kemaslahatan masyarakat, untuk menyingkapi kehidupan ini, agar kita tetap selamat karena orang yang beruntung adalah orang yang eling lan waspodo.... semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar