"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Rabu, 09 Juni 2010

Anak yang baik menjadi dambaan kita


Sebagai manusia kita membawa misi yang agung dan manusiawi yaitu memiliki anak dari keturunan kita, seringkali kita gusar dan bingung jika anak anak kita berkembang namun tidak sesuai dengan harapan kita, perkembangan yang ada dari sudut fisik tidak masalah, namun dari sudut mental, wah bikin pusing kepala, prototype yang ada pada anak kita ternyata berbeda dengan yang kita lakukan pada saat anak anak, mereka bertingkah laku dewasa namun dalam wujud kecil , nah ini yang bikin kita pusing, ada apa itu semua, mengapa mereka bisa berlaku seperti itu, tidak sopan dgn cara bertutur kasar, bahasa yang dipakai tidak sopan atau unggah ungguhnya kurang , serta tingkah lakunya tidak hormat sama orang tua.
Sebagai orang tua kita harus sadar betul terhadap pola tingkah laku anak anak kita, sehingga tidak kaget lagi, jika suatu saat mereka melakukan perbuatan yang diluar dugaan kita, karena kita tahu dunia mereka yaitu ingin mencari jati diri , dan mencari pengalaman baru, kalau perubahan tingkah laku anak anak hanya karena ingin mencari jati diri kita hanya perlu waspada saja, namun jika sudah merembet kehal hal kriminal maka kita harus segera mencegahnya jangan sampai terlambat, karena resiko sangatlah besar, kalau sudah melanggar aturan atau melakukan tindakan kriminal karena berhubungan dengan hukum.
Suatu hal yang harus kita sadari janganlah bermain api dengan kebebasan anak kita, karena jika kita terlalu bebas, maka bagi anak seolah olah kita membenarkan semua tindakan mereka yang akibatnya bisa fatal, oleh karena itu ada saatnya kita keras dan menghukum anak kita namun segera kita mengambil hati mereka kembali sehingga secara tidak langsung memperbaiki karakter anak kita.jangan sampai kita memanjakan anak anak kita karena akibat yang sering muncul adalah ketidak mandirian anak kita, kita harus mendidik secara tegas namun manusiawi penuh kelembutan , berkata yang lembut,saling menghormati antar kakak dan adik,, jika memanggil kakaknya dengan sebutan mas dan memanggil adiknya dengan sebutan dik, setiap hari diminta mengurus semua keperluan mereka sendiri, mulai mandi ,mencuci baju, seterika ,cuci piring ,jika perlu memasak sudah mulai dilatih sejak kelas 4 SD keatas, karena jika mereka sudah terbiasa mandiri nanti suatu saat pasti ada manfaatnya.
Memang kita akui kadang kadang kita tidak tega , namun dari pengalaman orang tua yang sukses kebanyakan menerapkan kebiasaan ini. sehingga dewasa kelak, mereka akan mudah menyesuaiakan diri dengan lingkungan.Menurut Prof Miyake Dari universitas Nagoya Jepang mengatakan bahwa anak anak kita adalah harta yang paling berharga buat kita, makanya harus kita didik sedemikian rupa agar memiliki karakter berfikir global bertindak lokal, suatu kalimat ringkas yang penuh arti , karena dibalik kalimat tersebut mengandung makna yang sangat dalam yaitu anak anak kita diberi pendidikan yang berkarakter misal kita tetap menjaga kesehatan baik diri sendiri maupun anak kita,mereka kita ajari tentang kesederhanaan, ketulusan, simpati, dan kepercayaan, setiap memberikan pendidikan kita dalam suasana yang cerah dan ceria,kita senantiasa memperhatikan hak hak anak anak kita dan privasi mereka,mengajari cara bekerjasama,kita tidak boleh pelit pujian jika anak kita berprestasi,kita tidak boleh segan menghukum anak kita yang salah, malas dan nakal namun segera kita sayangi lagi dengan sentuhan kasih sayang, kita menjadi tempat bertanya anak kita , kita dengarkan apa keinginan mereka, kita harus respek terhadap pendapat anak kita,kita ajari secara bersama sama cara membersihkan rumah dan tempat bermain anak , bersama dengan anak kita,tetap mengajari kebersihan dan keindahan tempat tinggal kita bersama mereka,menjelaskan aturan hukum dan aturan hidup kepada anak anak kita,kita ajari kepemimpinan dan manfaatnya, kerapian dan hoby olah raga kita ajarkan kepada anak anak kita. Dari uraian Prof Miyage diatas sebenarnya kita sudah memilikinya , karena wewareh Jawa kita adalah menjadikan anak kita bisa Mikul dhuwur mendhem jero, yang artinya semua anak kita diharapkan bisa mengharumkan nama orang tua dengan bertindak terpuji dan berprestasi positip dan senantiasa mampu mengubur semua keburukan atau kesalahan orang tuanya, hal ini yang menjadi cita cita kita sebagai orang tua, memiliki anak yang soleh yang bisa menjadi kebanggaan orang tua dan diharapkan perannya dalam proses pembangunan bangsa, sehingga anak kita bisa menjadi obor penerang bagi negeri, menjadi litle is beutifully , kecil yang indah yang berarti kehadirannya senantiasa dinanti oleh lingkungannya. semoga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar