"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Rabu, 17 Maret 2010

Semua pakerjaan Mulia , semua atas ijin Allah SWT

"Ojo age age siro kepingin nandangi pakaryan gede, utowo ngarep ngarep tekane pakaryan gede, amarga pakaryan gede iku arang tekane, kang kerep siro sandung iku pakaryan kang cilik cilik , siro aja ngremehake marang pakaryan kang cilik cilik iku, sebab yen siro durung kulino nandangi pakaryan kang gampang , kapriye anggoniro bakal biso nandangi pakaryan angel . Mulane samubarang kang tinemu ing tanganiro , lakonono kalawan temen temen ing ati suci , atasna awit karsaning Gusti , amargo ora ono pakaryan ing donya iki kang ora atas saka karsaning Pangeran , nandyan kang katone remeh pisan "
Dari Sesareh Jawa diatas banyak makna yang bisa dipetik sebagai benteng hati , kita menyadari bahwa sebagai manusia biasa kita sering terjebak dengan pemikiran bahwa kita harus mengerjakan pekerjaan yang besar atau bernilai besar , baik diukur dengan nilai materi ataupun wilayah yang dijangkau , kita lupa bahwa pekerjaan yang sudah ada seharusnya tetap dikerjakan dengan koridor ketaqwaan yaitu harus serius , dikerjakan dengan sungguh sungguh penuh pengabdian serta profesional artinya layak dihargai , akan tetapi kenyataan yang ada kita bekerja hanya sesuai dengan kehendak hati saja tanpa rasa tanggung jawab sedikitpun , artinya kita bekerja tidak berorientasi pada produktifitas atau prestasi namun seringkali hanya menghabiskan waktu saja , seringkali kita hanya melaksanakan pekerjaan tanpa target yang jelas , kita hanya melaksanakan tugas apabila orang lain memperhatikan tugas kita , orang lain mencurigai kita , maka kita segera bekerja seolah olah bekerja dengan sepenuh hati , tapi jika orang lain tidak memperhatikan kita,kita kembali bekerja seenaknya sendiri .
Kalau kita bekerja model seperti itu maka tunggu saja akibat yang timbul , karena nantinya akan menemui hal sbb:
1. Tidak dipercaya lagi mengerjakan tugas
2. Tidak diserahi pekerjaan yang levelnya lebih tinggi
3. Tidak akan menerima penghargaan sebagai karyawan teladan
4. Tidak akan memperoleh bonus gaji / bonus kesejahteraan
5. Tidak diberi kesempatan studi lanjut / belajar lagi
6. Tidak diberi kesempatan studi banding ........
dan tidak tidak yang lain karena kesejahteraan munculnya hanya dari prestasi kerja , artinya dimanapun berada prestasi akan diikuti oleh kontra prestasi artinya rejeki / kesejahteraan , artinya mau rejekinya banyak / kesejahteraannya banyak ya dengan berprestasi , tanpa prestasi niscaya jauh dari rejeki , oleh karena itu walaupun kita bekerja di level rendahan jika ingin memperoleh rejeki yang baik maka haruslah dengan diiringi prestasi sehingga atasan kita melihat bahwa kita adalah pekerja yang berprestasi , karena penghargaan akan datang pada orang orang yang meraih prestasi , walupun jenjang pekerjaannya di level rendahan , coba kalau anda percaya , bekerja sungguh sungguh dilevel yang anda sandang sekarang dan ingat kerja yang baik , profesional , penuh syukur , tunggu 3 bulan kedepan apa yang anda raih pasti tidak percaya bahwa anda layak dapat penghargaan ......, semua pekerjaan datangnya dari Allah SWT maka harus dikerjakan dengan sungguh sungguh dan disyukuri pasti akan memperoleh barokah dari yang diatas .... Semoga !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar