"Keunggulan Manusia diukur dari Sumbangsih Pemikirannya"

Rabu, 17 Maret 2010

Pemimpin yang disenangi rakyat

Judul diatas sebenarnya sederhana namun punya makna yang unggul , karena kalau kita mau mencermati keadaan sekarang ini , masyarakat sedang mencari sosok yang mempunyai kriteria diatas kok sulit , seperti mencari butir mutiara di tengah samudra . aneh nian negeri kita ini , modal dasar pembangunannya sungguh besar terdiri dari SDM , Alam , negara yang luas dan posisi yang sangat strategis diapit dua samudra dan 2 benua namun untuk mencari pemimpin yang betul betul disenangi rakyat masih sulit , disana sini masih saja ada masyarakat yang melecehkan pemimpinnya , wah kita harusnya bangga ada pemimpin yang hidupnya sudah kaya namun masih mau menerima amanah dari rakyat , oleh karena itu apa saja yang menyebabkan mereka menjadi tidak puas sehingga mereka melakukan tindakan anarkis ..... marilah kita carikan solusi yang tepat. Dalam kasanah budaya Jawa kita mengenal istilah Ojo Dumeh , mari kita lihat makna Ojo dumeh ini untuk mengukur sampai seberapa jauh makna ojo dumeh sudah kita gunakan sebagai salah satu alat ukur perjalanan hidup kita .Setelah kita analisa ternyata makna Ojo dumeh artinya adalah siapa saja yang disebut manusia maka haruslah berlaku Sopan , Santun, tahu diri , dan bersikap profesional dengan tolok ukur sareh ing panuntun artinya walaupun dia melakukan sikap profesional namun tetap menjunjung tinggi mikul duwur mendem jero , tetap menghormati leluhur atau siapa saja yang sudah sepuh karena kalau sudah sepuh berarti lebih banyak asam garam kehidupan .Kehidupan modern sekarang menjadikan urgensi sebagai manusia telah berubah , mereka hanya memikirkan dirinya dan kebutuhan dirinya namun walaupun dalam jumlah sedikit masih ada yang juga memikirkan orang lain. Kembali ke masalah Ojo dumeh tadi , untuk menjadi manusia yang menjalankan konsep Ojo Dumeh maka kita harus melaksanakan kegiatan kemanusiannya dengan prinsip memanusiakan manusia , karena hakekat manusia yang baik menurut Kanjeng Nabi Muhammad SAW , adalah yang sebesar besarnya bermanfaat bagi orang lain artinya yang menghormati keberadaan orang lain, sehingga keberadaan kita hendaknya ditunggu orang lain , artinya kita dibutuhkan orang lain , dipercaya orang lain , kita dianggap sebagai penolong orang lain , sehingga kita bernilai dimata mereka , nah setelah kita dianggap bernilai maka konsep Ojo dumeh baru kita gunakan sebaik baiknya , kita harus tahu diri bahwa kita tidak bisa hidup sendiri tapi harus berlaku tolong menolong sehingga kita harus jadi manusia yang dermawan , kita juga harus berlaku jadi orang yang sareh dalam pemikiran tidak grusa grusu dalam mengambil tindakan yang berhubungan dengan nasib,kita juga tahu diri bahwa kekayaan yang kita miliki adalah pinjaman sementara dari gusti Allah yang sewaktu waktu diminta kembali makanya kalau kita kaya jangan sombong , kalau kita pinter dalam bidang tertentu haruslah diamalkan bagi orang lain karena ilmu yang baik haruslah disebarluaskan bagi masyarakat , agar masyarakat lebih beradap dan santun, kalau kita dipercaya oleh masyarakat maka pandai pandailah amanah itu dipegang dengan penuh tanggung jawab dan melaksanakan amanah dengan sebaik baiknya tanpa melanggar norma yang ada , kalau kita kedatangan tamu juga harus menghormati tamu seperti apa yang dikatakan Kanjeng Nabi Muhammad SAW , bahwa memuliakan tamu adalah hukumnya wajib bagi seorang muslim sampai tamunya merasa dimanusiakan dan dimulyakan ,kalau menyangkut sikap haruslah tegas yang benar bilang benar yang salah juga bilang salah , nah dengan ciri ciri manusia yang memiliki konsep Ojo Dumeh tersebut maka mudah bagi kita untuk mencari sosok manusia yang pantas kita jadikan pemimpin bagi kita karena ditangan pemimpin seperti inilah negara kita akan kembali jaya dan masyarakat akan sepenuh hati mendukungnya karena ditangan pemimpin seperti inilah , dapat diharapkan kepemimpinannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar