Sifat dari
pribadi guru adalah suka menolong muridnya , dimana saja semua guru memiliki
perasaan yang sama , jika muridnya tertekan dan tidak nyaman pastinya dia
akan berusaha untuk menolongnya.Jika
guru tidak peka terhadap kondisi siswa bisa dipastikan bahwa rasa kepedulian
guru tersebut telah hilang . Padahal sifat guru yang mulia ditandai dengan tanggap tidaknya terhadap permasalahan
muridnya.
Sebaliknya jika
kondisi murid tidak menyadari kekurangan dirinya maka dipastikan bahwa dia akan memaksakan diri untuk belajar
sesuatu terkadang diluar dari kemampuan dirinya,nah kondisi ini pasti akan
berbenturan dengan niat baik guru dalam membimbingnya dalam belajar sesuatu
ilmu.
Saudaraku yang
dirahmati Allah, penulis menyoroti judul ini karena banyak orang belajar sesuatu bidang keahlian
tanpa menyadari bahwa ilmu tersebut
ternyata tidak bermanfaat bagi diri si murid.
Sebagai
ilustrasi dapat saya gambarkan , banyak dari masyarakat yang berbondong bondong
menyekolahkan putra putrinya di sekolah
Kejuruan bidang tata boga , padahal si
anak tidak berminat untuk menjadi seorang ahli masak , sehingga tiap harinya
anak merasa tidak nyaman dan merasa tertekan
, disatu sisi niat mulia guru jika melihat anak didiknya kurang
berminat berusaha mencari alternatif jalan keluar bagaimana agar anak berminat
di bidang tersebut , banyak cara dan trik dilakukan guru untuk membangkitkan
semangat muridnya ,tetapi sekali lagi
jika minat anak tidak menyukai bidang tersebut bisa dipastikan hasilnya tidak
akan maksimal , sehingga semua prestasai yang diperolehnya adalah prestasi
hadiah dari gurunya atau atas jasa belas kasian guru.Ini yang tidak boleh
dilakukan oleh seorang guru, karena jika dilakukan maka bisa dikatakan guru
melakukan mal praktek.
Harald
Schumacher dalam bukunya yang terkenal ‘”Small Is beutifully”
mengatakan jadilah kita dimana berada
menjadi Small is beutifully hal tersebut dimaknai sebagai proses perwujudan
jati diri sebagai pribadi maupun sebagai perseorangan, dimana sebagai pribadi sebisa
mungkin untuk menunjukan jati diri kita sebaik mungkin , sehingga kita layak
ditunggu kehadirannya, kita ditunggu karena ketrampilan kita mumpuni
dibidangnya, kita ditunggu kehadirannya karena
pengetahuannya yang luas , kita ditunggu karena luasnya hati kita, kita ditunggu kehadirannya
karena kesabarannya dalam menghadapi
sebuah masalah, kita ditunggu kehadirannya karena kepedulian kita terhadap
lingkungan , kita ditunggu kehadirannya karena sifat empati kita terhadap
kondisi orang lain dll sifat yang unggul yang menjadikan kita menjadi pribadi
teladan.Kondisi inilah yang harus dimuculkan kepada murid murid kita dimanapun berada sehingga nilai kemulyaan ini yang harus ditanamkan kepada
pribadi si muird, sehingga murid menganggap gurunya adalah sebagai juru kunci
setiap masalah yang dihadapi baik sekarang maupun dimasa depan si guru mampu
memberikan solusi..
Untuk menjadi
guru yang komplit tersebut tidaklah mudah karena kondisi sekarang untuk menjadi
seorang guru dibutuhkan dana yang besar
karena untuk masuk di sekolah guru sekarang tidak semua masyarakat mampu menyekolahkan anaknya masuk ke
jenjang pendiikan ini.
Sebaliknya untuk menjadi sebuah negara yang unggul
sebaiknya guru harus mampu menjadikan setiap pribadi yang bersekolah harus
menjadi pribadi teladan dirumahnya
sehingga berimbas pada penampilan elegan dari keluarga tersebut. Nah
dengan demikian akan terpancar sinar kemulyaan pribadii keluarga tersebut
sehingga berimbas pada penampilan pribadi bangsanya.
Untuk menyiapkan
pribadi unggul tersebut seorang guru harus mampu mengetahui peta keunggulan
masing masing muridnya sehingga dia tinggal mengarahkan jalan yang benar bagi
murid muridnya.
Kekurangan dan
kelebihan si murid harus diketahuinya sehingga mampu diukur kapasitas si
muridnya sehingga guru tinggal menyesuaikan tingkat ketertarikan dan minat si
murid terhadap bidang yang akan di pelajarinya.
Dalam teori
pendidikan dikatakan bahwa guru harus bijaksana dalam menyingkapi kondisi si
muird , sehingga tidak ada pemaksaan diri oleh si guru , karena intinya proses
pembelajaran dan pengajaran harus mampu mewujudkan potensi diri si murid,
sehingga guru tidak boleh memaksakan
diri untuk mengajarkan pengetahuan yang tidak diminati si murid.Konsep biarkan
mereka bebas , sehingga dalam proses pembelajaran
akan muncul kebebasan berekspresi
pribadi si murid . Guru hanya sebagai fasilitator bagi perkembangan
pembelajaran si murid.
Dari ulasan
diatas dapat saya simpulkan bahwa guru menjadi sentral dalam mewujudkan
perkembangan pribadi si muirid , dengan catatan apa yang dilakukan si guru
tidak hanya wujud belas kasihan kepada si murid namun guru harus mampu berkata
tidak dalam hal yang tidak boleh dilanggar si murid dan harus tegas dalam hal
ini , sebaliknya harus berkata “ya” jika area yang dijalankan si murid dalam
rangka mengekspresikan pribadai unggul si murid.
Sesuatu yang
unggul akan muncul jika area keunggulan telah dimiliki oleh si murid , hanya tinggal
bagaimana peran guru memfasiltasi kegiatan yang dapat menumbuhkan pribadi
unggul si murid , guru tidak boleh memiliki rasa belas kasihan jika nantinya
akan menjadikan si murid tenggelam dalam keterbelakangan dan ketertinggalan ,
sehingga akibatnya masa depan si murid akan tenggelam dalam ketidak berdayaan
dalam menghadapi permasalahan kehidupan dimasa depan…. Semoga ad manfaatnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar